Dmitry Medvedev: Rusia akan Cegah Ukraina Gabung NATO, Perang akan Berlangsung Lama
Eks Presiden Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan Rusia akan cegah Ukraina untuk gabung NATO. Ukraina tidak bisa gabung NATO jika masih terlibat perang.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
Perjanjian tersebut merupakan elemen kunci dari detente AS-USSR (Uni Soviet), yang menguraikan komitmen para penandatangan untuk menjaga perdamaian, keamanan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Ukraina Berharap Diundang ke KTT NATO
Baca juga: Zelensky: Semua Orang Incar Nyawa Putin, Hanya Rusia yang Ingin Bunuh Saya
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sebelumnya mengatakan harapannya kepada Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, yang berkunjung ke Kyiv pada Sabtu (1/7/2023).
Ia meminta dukungan Spanyol agar Ukraina diundang ke KTT NATO dan mengharapkan keanggotaan NATO.
"Kami yakin, hari ini ada semua alasan untuk memperpanjang undangan keanggotaan NATO untuk Ukraina," kata Presiden Zelensky.
Melalui wawancaranya dengan media Spanyol, El Pais, Zelensky berharap Ukraina diundang ke KTT NATO di Vilnius, Lithuania, pada 11-12 Juli 2023.
"Kami ingin menerima undangan (untuk bergabung dengan NATO) di (KTT NATO di) Vilnius," katanya, dikutip dari Kantor Kepresidenan Ukraina.
Menurutnya, NATO adalah jaminan keamanan terbaik dalam menghadapi invasi Rusia.
"Kami tidak punya alternatif lain," tegas Zelensky.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)