Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral di China Bocah Lompat dari Lantai 5 karena Dipukuli Ibunya, UU Perlindungan Anak Jadi Sorotan

Viral bocah lompat dari lantai 5 gedung apartemennya, diduga kabur karena sering dipukuli ibunya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Nuryanti
zoom-in Viral di China Bocah Lompat dari Lantai 5 karena Dipukuli Ibunya, UU Perlindungan Anak Jadi Sorotan
Douyin/Weibo
Tangkapan layar video viral memperlihatkan bocah laki-laki berdiri di atas unit AC ketika seseorang mengacungkan tongkat panjang di belakangnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video viral di China memperlihatkan seorang anak loncat dari lantai 5 gedung apartemennya.

Anak tersebut diduga mendapat kekerasan fisik dari ibunya, South China Morning Post melaporkan.

Video tersebut diambil pada 25 Juni 2023 di Provinsi Anhui China.

Anak yang diperkirakan berusia 6 tahun, melompat dari atas unit AC di luar apartemennya saat ibu yang berada di dalam apartemen, memukulinya dengan tongkat kayu.

Orang yang merekam video serta warga lain yang melihat kejadian itu, terdengar berteriak ke arah si bocah.

Meski diteriaki, bocah itu tetap melompat.

Baca juga: Wanita di China Lebih Pilih Mati karena Lumpuh Seumur Hidup, Rela Bayar Orang untuk Ambil Nyawanya

Video tersebut diunggah di Weibo dan dilihat lebih dari 10 juta kali.

Berita Rekomendasi

Menurut polisi lokal yang menyelidiki insiden tersebut, bocah bermarga Yan itu langsung dilarikan ke rumah sakit.

Ia tidak menderita kondisi yang fatal tetapi beberapa tulangnya patah.

Dalam laporan yang diunggah departemen polisi tersebut di Weibo, penyelidik menyebut ibu bocah itu memukulinya dengan tongkat kayu untuk menyuruhnya masuk, takut sang anak jatuh.

Selain itu, seorang anggota staf dari cabang lokal Federasi Wanita Seluruh China juga mengklaim bahwa ibu anak itu hanya menggertak dengan tongkat, dan anak laki-laki itu jatuh dari gedung secara tidak sengaja, menurut sebuah laporan oleh Jiupai News.

Namun, publik menanggapinya secara berbeda.

Banyak warga yang tidak percaya atas penjelasan polisi.

Beberapa menyebut polisi berusaha menutupi kejadian tersebut.

Ada pula yang menyoroti lemahnya Undang-undang negara untuk mencegah kekerasan anak.

"Dia lebih takut pada ibunya daripada melompat," komentar seseorang.

Tangkapan layar video viral memperlihatkan bocah laki-laki berdiri di atas unit AC ketika seseorang mengacungkan tongkat panjang di belakangnya.
Tangkapan layar video viral memperlihatkan bocah laki-laki berdiri di atas unit AC ketika seseorang mengacungkan tongkat panjang di belakangnya. (Douyin/Weibo)

Baca juga: Bocah Laki-laki Meninggal Sehari usai Daftar Klub Seni Bela Diri di China, 3 Orang Ditangkap Polisi

“Orang-orang sudah berteriak 'berhenti memukulnya' di lantai bawah, dan sang ibu masih tidak berhenti. Aku tidak mengerti," kata yang lain.

Di antara banyak pertanyaan yang ditulis, satu orang bertanya: “Di mana undang-undang perlindungan anak?”

China Newsweek melaporkan bahwa ayah Yan bekerja di kota lain, dan anak laki-laki itu tinggal bersama ibunya.

Menurut sebuah survei oleh Pusat Bantuan Hukum dan Penelitian Remaja Beijing, yang memeriksa laporan media China tentang kekerasan terhadap anak-anak, antara 2008 dan 2013, 75 persen kekerasan dilakukan oleh orang tua kandung.

Perlindungan hukum China mempersulit pihak berwenang untuk menghukum orang tua yang melakukan kekerasan terhadap anak-anak mereka, serta untuk melindungi anak-anak dari kekerasan dalam keluarga.

Undang-undang perlindungan anak menetapkan bahwa pemerintah daerah atau polisi harus memperingatkan atau menegur wali anak jika mereka melanggar hak anak di bawah umur.

Di bawah aturan keamanan publik China saat ini, hukuman standar untuk orang yang melakukan kekerasan terhadap anggota keluarga adalah lima hari penjara, namun hanya jika korban melaporkannya.

Ketentuan hukum yang diperkenalkan pada tahun 2014 dimaksudkan untuk memungkinkan pihak berwenang mengambil hak asuh anak dari orang tua yang kejam.

Namun, para pegawai pemerintah daerah enggan untuk bertindak berdasarkan aturan tersebut.

Mereka masih terikat oleh nilai-nilai tradisional seperti “tidak pakai tongkat artinya memanjakan anak”, dan anggapan bahwa kekerasan dalam rumah tangga adalah “masalah keluarga”.

Tangkapan layar video viral memperlihatkan bocah laki-laki berdiri di atas unit AC ketika seseorang mengacungkan tongkat panjang di belakangnya.
Tangkapan layar video viral memperlihatkan bocah laki-laki berdiri di atas unit AC ketika seseorang mengacungkan tongkat panjang di belakangnya. (Douyin/Weibo)

Baca juga: Influencer asal China Mengaku sebagai Tentara Rusia yang Berperang di Ukraina, Ternyata Penipu

Kasus lainnya, pada tahun 2019, seorang ibu memicu kemarahan publik setelah menendang putrinya yang berusia tiga tahun, seorang model cilik, di lokasi pemotretan.

Belakangan terungkap bahwa wanita yang sama telah memukuli putrinya di lokasi syuting lainnya.

Sang ibu menghilang dari pandangan publik setelah memposting permintaan maaf di Weibo.

Ia mengatakan bahwa dia hanya berusaha untuk mengajari putrinya dan tidak berniat menyakitinya.

Sebulan kemudian, Phoenix New Media melaporkan bahwa ibu dan dan putrinya itu telah muncul kembali dalam bisnis model anak.

Sang ibu tidak pernah menghadapi konsekuensi hukum karena memukuli anaknya.

*) Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi untuk melakukan tindakan yang sama.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas