Eks Presiden Rusia Medvedev: Perang di Ukraina Bisa Cepat Selesai jika NATO Tak Pasok Senjata
Eks Presiden Rusia, Dmitry Medvedev mengatakan perang di Ukraina bisa cepat selesai jika NATO tidak memasok senjata ke Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Hadirnya NATO di perbatasan Rusia merupakan ancaman keamanan bagi pemerintahan Kremlin.
"Rusia selalu meminta untuk tidak memperluas bagian ke bekas negara kita, terutama yang memiliki sengketa teritorial dengan kami," lanjutnya.
Perang di Ukraina Dapat Berlangsung Lama
Baca juga: Presiden China Xi Jinping Peringatkan Vladimir Putin agar Tidak Gunakan Senjata Nuklir ke Ukraina
Sebelumnya pada akhir Mei 2023, Dmitry Medvedev menilai perang di Ukraina dapat berlangsung selama beberapa dekade.
Ia mengatakan, NATO tidak menilai kemungkinan perang nuklir secara rasional, yang bisa terjadi kapan saja.
Mendukung pernyataan Medvedev, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pasokan senjata NATO ke Ukraian dapat memperpanjang perang.
"AS dan sekutunya menggunakan langkah-langkah destruktif untuk menciptakan situasi paling tegang di sekitar negara bekas Uni Soviet," kata Sergei Shoigu, dikutip dari Al Mayadeen.
Sejak NATO memberikan bantuan senjata kepada Ukraina, Rusia menganggap pasokan senjata itu menarik negara Barat dan AS secara tidak langsung dalam perang di Ukraina.
Rusia telah memperingatkan eskalasi pembalasan.
Pasukan Rusia berulang kali telah menargetkan gudang senjata Barat di Ukraina.
Selain mendapat senjata dari Barat, Ukraina mengizinkan tentara bayaran dari berbagai negara untuk ikut berperang di Ukraina, dikutip dari Al Arabiya.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan, semua personel asing tersebut akan dihancurkan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)