Kebocoran Gas Beracun di Afrika Selatan, 16 Orang Tewas termasuk 3 Anak Berusia 1, 6, 15 Tahun
Kebocoran gas beracun di Kota Johannesburg, Afrika Selatan menewaskan 16 orang, termasuk 3 anak berusia 1, 6, 15 tahun di area penambangan ilegal.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
Warga setempat menunggu layanan darurat dan penyelidik forensi dan ahli patologi tiba di lokasi pada Kamis (6/7/2023) sekira pukul 3.00 pagi.
"Kami tidak bisa memindahkan siapa pun. Jenazah masih berada di tempat mereka berada di tanah," kata William Ntladi, juru bicara layanan darurat.
Ia mengatakan, kematian disebabkan oleh gas nitrat yang bocor dari tabung gas yang di simpan di gubuk.
Dia mengatakan, tabung itu telah dikosongkan dalam kebocoran.
Tim SAR dapat mulai menjelajahi area yang terbentang 100 meter dari silinder untuk memeriksa lebih banyak korban.
Silinder itu diindikasikan sebagai penyebab kebocoran gas itu digunakan oleh penambang liar untuk memisahkan emas dari kotoran dan batu.
Baca juga: 31 Orang Tewas dalam Ledakan di Restoran Barbekyu China, Diduga karena Gas Bocor, 9 Orang Ditahan
Tragedi yang terjadi pada Rabu (5/7/2023) kemungkinan akan memicu lebih banyak kemarahan pada penambang ilegal.
Mereka seringkali merupakan pendatang dari negara tetangga, yang beroperasi dalam geng terorganisir dan disalahkan karena membawa kejahatan ke lingkungan sekitar, dikutip dari AP News.
Kekerasan terhadap penambang ilegal meletus tahun 2022 lalu dan berkecamuk selama berhari-hari di daerah barat Johannesburg.
Kerusuhan itu terjadi setelah sekelompok 80 pria, beberapa di antaranya diyakini sebagai penambang ilegal, didakwa memperkosa delapan wanita yang sedang mengerjakan syuting TV di sebuah tambang bekas.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Afrika Selatan