Jepang Peringati Satu Tahun Kematian Shinzo Abe, Mantan Perdana Menteri yang Tewas Ditembak
Kematian PM terlama di Jepang yang terekam dalam video, mengguncang negara yang tidak terbiasa dengan kekerasan senjata itu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sabtu (8/7/2023) kemarin Jepang menandai satu tahun pembunuhan mantan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe yang ditembak mati selama pidato pemilihan pada 2022 oleh seorang pria.
Pria tersebut marah karena menduga Shinzo Abe ada kaitan dengan Gereja Unifikasi di negara itu.
Baca juga: Kepergian Shinzo Abe Buat Kekosongan Hati di Kebanyakan Orang Jepang Dewasa Ini
Sebelumnya, kematian PM terlama di Jepang yang terekam dalam video, mengguncang negara yang tidak terbiasa dengan kekerasan senjata itu.
PM Fumio Kishida dan pejabat senior lainnya serta anggota parlemen Jepang bergabung dengan istri mendiang Shinzo Abe, Akie Abe, pada upacara peringatan pribadi di sebuah kuil Buddha di Tokyo.
Masyarakat pun diizinkan untuk meletakkan bunga setelah kebaktian berakhir.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (9/7/2023), di antara mereka terdapat seorang warga bernama Tsuu Ogawa (49) yang merupakan seorang pekerja hotel.
Ia merayakan ulang tahunnya pada hari Abe dibunuh.
Baca juga: Pidato Peringatan Mendiang Shinzo Abe Rencananya Dilakukan Mantan PM Yoshihiko Noda
"Saya kaget hal mengerikan seperti ini bisa terjadi di Jepang, dan saya berdoa semoga hal seperti itu tidak pernah terjadi lagi," kata Ogawa sambil membawa bunga ke kuil.
Abe dikenang karena mengejar kebijakan ekonomi yang bertujuan mengakhiri deflasi selama bertahun-tahun.
Termasuk pelonggaran moneter yang agresif, stimulus fiskal dan deregulasi.
Namun pengamat mengatakan bahwa langkah-langkah itu juga membuka kesenjangan pendapatan.
Abe yang mengundurkan diri pada 2020, turut memperjuangkan kebijakan pertahanan agresif yang meningkatkan pengeluaran militer.
Ia juga menafsirkan kembali konstitusi penolakan perang Jepang, memungkinkan pasukan Jepang bertempur di luar negeri untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua.
Baca juga: Biaya Pemakaman Mantan PM Jepang Shinzo Abe 400 Juta Yen Lebih Rendah Daripada Anggaran Semula
"Saya akan mendukung politisi yang menjalankan pekerjaan pemerintahan Abe," kata seorang pekerja kantoran berusia 35 tahun, Atsuhiro Ueda, saat bergabung dengan pendukung lainnya di kuil itu.
Sementara itu, PM Kishida memang mundur dari agenda ekonomi Abe, namun ia ternyata mempertahankan kebijakan hawkish pendahulunya itu.
Kishida mengumumkan pada tahun lalu bahwa Jepang akan menggandakan belanja pertahanan.