Ibu Travis King, Tentara AS yang Terobos Perbatasan Korea Utara, Ingin Anaknya Cepat Pulang
Travis King, tentara AS yang masuk secara ilegal ke Korea Utara, kini nasibnya tidak diketahui.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
Ia melarikan diri dan bergabung dengan rombongan tur sipil zona demiliterisasi antara Korea Selatan dan Utara.
Selama beberapa kali dalam tur itu, dia meninggalkan grup dan dilaporkan tertawa keras saat melarikan diri.
Komando PBB dalam sebuah pernyataan mengatakan:
"Seorang warga negara AS dalam tur orientasi JSA (Area Keamanan Bersama) melintasi, tanpa izin, Garis Demarkasi Militer ke Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK)."
Baca juga: Kim Jong Un: Korea Utara Beri Dukungan Penuh dan Solidaritas pada Rusia
Pihak berwenang mengatakan, "Kami sedang bekerja dengan rekan-rekan KPA (tentara Korea Utara) untuk menyelesaikan insiden ini".
Saat ini nasib Travis King ada di tangan Korea Utara.
Hubungan Korea Utara dan Amerika Serikat menegang karena masalah nuklir.
Pada hari Rabu (19/7/2023), Korea Utara menembakkan dua rudal balistik dari ibu kotanya Pyongyang ke laut lepas pantai timurnya.
Setiap rudal meluncur sejauh 550 km dan 600 km dan rudal tersebut mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Peluncuran itu dianggap sebagai tanggapan atas kapal selam bersenjata nuklir yang dikerahkan oleh AS ke perairan Korea Selatan.
USS Kentucky, kapal selam kelas Ohio, tiba di pelabuhan Busan Korea Selatan pada Selasa sore, kata kementerian pertahanan Korea Selatan.
Ini adalah kedatangan pertama kapal selam bersenjata nuklir AS ke Korea Selatan sejak 1980-an.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.