Ziarah Kubur Syeikh Thahir Ibnu Asyur: Diplomasi Dubes Indonesia Gus Mis Buka Mata Tunisia
Banyak barokah dari soft diplomacy yang Gus Mis lakukan utamanya dalam hubungan bilateral Indonesia-Tunisia
Editor: Srihandriatmo Malau
![Ziarah Kubur Syeikh Thahir Ibnu Asyur: Diplomasi Dubes Indonesia Gus Mis Buka Mata Tunisia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dubes-indonesia-untuk-tunisia-zuhairi-misrawi-kiri-dan-kh-ahmad-baso-kanan.jpg)
Inilah yang membuat dubes-dubes negara lain heran, kenapa bisa sebegitu terkenalnya dubes Indonesia di mata media Tunisia. Bahkan, salah satu dubes bingung sudah mengeluarkan banyak uang agar dikenal media tapi tak manjur. Kebalikannya dengan Gus Mis.
Ziarah kubur Thahir Ibnu Asyur ini kemudian menjadi rutinitas mahasiswa Indonesia di Tunisia terutama pelajar dari kalangan Nahdyilin setiap tanggal 15 tiap bulannya.
Lewat ziarah kubur ini, Gus Mis sudah dianggap menjadi bagian keluarga Thaha bin Asyur. Keluarga Thah bin Asyur di Tunisia memang dikenal sebagai ulama pemikir dan melahirkan banyak karya.
Baca juga: Jelaskan Soal Pemikiran Trisakti Bung Karno, Wawancara Dubes Zuhairi Misrawi Viral di Tunisia
Menguatkan Literasi Mahasiswa Indonesia
Karya Thaha bin Asyur sudah diakrabi Gus Mis sejak kuliah di Kairo, Mesir. Salah satu karyanya tentang ensiklopedi tafsir sekaligus magnum opusnya yang berjudul At-Tahrir wat Tanwir 15 jilid.
Berkah dari Thahir Ibnu Asyur kemudian Gus Mis sebarkan dengan menghibahkan kitab At-Tahrir wat Tanwir di perpustakaan Wisma Nusantara, perpustakaan KBRI Tunisia dan semua sekretariat mahasiswa.
Ini ditempuh untuk membangkitkan semangat literasi mahasiswa Indonesia di Tunisia.
Ia tak menyangka pergulatannnya dengan karya-karya Thahir Ibnu Asyur membuka jalan hidupnya dan sejak April 2022 ditugasi Presiden Jokowi sebagai Dubes Indonesia untuk Tunisia.
Gus Mis sadar, para mahasiswa ini yang di kemudian hari membawa peradaban moderasi Islam di Indonesia. Sehingga mereka dicekoki kitab-kitab berkualitas dari ulama dan pemikir besar Tunisia. Dan jika gelombangnya semakin besar akan mewarnai khazanah peradaban dunia Islam.
Dampak positif dari diplomasi ini juga, hubungan bilateral Indonesia-Tunisia menguat. Paling terasa adalah naiknya ekspor Indonesia ke Tunisia.
Semula ekspor Indonesia ke Tunisia 100 juta US Dollar menjadi 250 juta US Dollar. Ini berlaku sejak 1 Juli 2023. Ekspor unggulan Indonesia ke Tunisia meliputi kelapa sawit, furnitur, tekstil, bahan kimia hingga kayu gaharu.
"Saat ini preferential trade agreement dalam proses. Kalau sudah selesai maka ekspor Indonesia bisa naik menjadi 500 juta dolar AS. Pihak Tunisia sudah meminta PTA ini dilanjutkan," imbuh Gus Mis.
Nah, kemarin Gus Mis memimpin langsung ziarah kubro ke makam Thahir Ibnu Asyur yang diikuti narasumber dan mahasiswa sekaligus mengawali Simposium Kawasan Perhimpunan Pelajar Indonesia Kawasan Timur Tengah dan Afrika 2023 yang akan berlangsung dari 17-21 Juli 2023.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.