Penembakan Massal di Selandia Baru Jelang Pembukaan Piala Dunia Wanita: 2 Orang Tewas, 6 Luka-luka
Penembakan massal terjadi di Auckland, Selandia Baru menjelang pembukaan Piala Dunia Wanita, Kamis (20/7/2023). 2 korban tewas dan enam luka-luka.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
Polisi menyebut Matua memiliki latar belakang dari keluarga yang tidak harmonis dan disebut mempunyai masalah kesehatan mental.
Di sisi lain, Matua juga telah dikenakan menjadi tahanan kota tetapi dilarang bekerja di lokasi tersebut.
Tak hanya itu, pelaku juga disebut tidak memiliki izin untuk mempunyai senjata api.
Baca juga: Penembakan Massal saat Pesta di AS, 2 Orang Tewas dan 28 Lainnya Terluka
Chris menambahkan saat pelaku berada di lokasi konstruksi di Queen Street, Auckland, dirinya telah membawa senjata jenis shotgun.
Chris pun turut berterimakasih kepada polisi Auckland yang telah menyelamatkan masyarakat sekitar dari tindakan Matua.
"Situasi semacam ini sangat cepat terjadi dan aksi dari orang-orang yang mau mengambil resiko untuk menyelamatkan orang lain adalah sosok heroik," tuturnya.
Sementara seluruh peserta dan ofisial dari negara yang menjadi kontestan Piala Dunia Wanita 2023 dinyatakan aman.
Kendati demikian, Wali Kota Auckland memperingatkan kepada warganya untuk tetap di rumah dan tidak berpergian ke pusat kota.
"Saya tidak dapat mengingat apapun yang terjadi di kota yang indah ini. Kejadian pagi ini menjadi sesuatu yang tragis dan menyedihkan bagi warga Auckland karena ini bukan sesuatu yang biasa terjadi," katanya dalam cuitan di akun Twitter pribadinya.
Baca juga: Tersangka Penembakan Massal di Klub Q di AS, Dihukum 2.200 Tahun Penjara
Induk organisasi sepak bola dunia, FIFA pun turut mengungkapkan duka citanya kepada keluarga korban akibat insiden penembakan ini.
"Tim yang berpartisipasi akan terus didukung pasca insiden penembakan terjadi," kata FIFA.
Sebagai informasi, pertandingan pembukaan akan digelar di Stadion Eden Park, Auckland pada pukul 19.00 waktu setempat antara tuan rumah Selandia Baru melawan Norwegia.
Menteri Olahraga Selandia Baru, Grant Robertson, mengatakan pasca insiden penembakan, keamanan akan diperketat dengan mengerahkan personel polisi tambahan.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)