Biaya Perawatan Kuil Nikko di Jepang 1,2 Miliar Yen per Bangunan, Padahal Ada 55 Lokasi
Kuil Nikkō Tōshō-gū yang termasuk ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO ternyata memiliki biaya perawatan yang sangat tinggi, 1,2 miliar yen per tahun
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kuil Nikkō Tōshō-gū yang termasuk ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO ternyata memiliki biaya perawatan yang sangat tinggi, 1,2 miliar yen per tahun untuk satu bangunan. Padahal di dalamnya ada 55 bangunan yang harus diperhatikan.
"Biaya perawatan memang tidak murah per tahun per lokasi gedung sekitar 1,2 miliar yen dan di dalam kompleks ini ada 55 lokasi gedung yang harus terus dirawat setiap tahun. Praktis tak akan ada habis-habisnya terus bergiliran harus dilakukan perawatan," papar Hisaaki Ono petugas kuil Nikkō Tōshō-gū kepada Tribunnews.com Rabu lalu (19/7/2023).
Di kuil tersebut juga ada pilar Gerbang Yomeimon dari Toshougu, Nikko, dihias dengan motif yang disebut gori (atau gurin), stilisasi daun pakis muda.
Tetapi ada satu yang menonjol, karena motifnya ternyata terbalik, "Itulah yang paling mendapat perhatian dari para pengunjung di sini, langka, terbalik di bandingkan pilar-pilar yang lain," tambahnya.
Motif gori tersebut juga menjadi motif yang dipasang sebagai lampu di dalam kereta api Spacia-X yang baru diluncurkan Tobu Railways tanggal 15 Juli 2023.
Meskipun pertama yang terlintas dalam pikiran mungkin dipasang terbalik karena kesalahan, namun sebenarnya itu sengaja dibalik, untuk menciptakan ketidaksempurnaan.
Disebut sakakibashira, "pilar terbalik" juga diyakini memiliki peran sebagai jimat pelindung, tambahnya lagi.
Di berbagai gerbang masuk di dalam kuil tersebut banyak jimat pelindung dimaksudkan agar kekuatan atau roh jahat tidak masuk ke dalam sana.
Misalnya ada gambar kucing yang seolah tidur motig ukiran kayu di salah satu gerbang di sana, namun bagian pantat kucing naik ke atas pertanda berjaga-jaga.
"Itu artinya meskipun kucing kelihatan tertidur namun kalau ada yang jahat melewatinya dia akan langsung menyerang dan mengusir yang jahat itu."
Tōshō-gū didedikasikan untuk Tokugawa Ieyasu, pendiri Keshogunan Tokugawa. Awalnya dibangun pada tahun 1617, selama periode Edo, sementara putra Ieyasu, Hidetada, menjadi shogun. Itu diperbesar pada masa shogun, Iemitsu.
Selama periode Edo, Keshogunan Tokugawa melakukan proses megah dari Edo ke Nikkō Tōshō-gū di sepanjang Nikkō Kaidō. Festival musim semi dan musim gugur tahunan kuil menghidupkan kembali kesempatan ini, dan dikenal sebagai "prosesi seribu prajurit".
Prosesi mendatang tanggal 17 Oktober akan ada festival dan salah satunya adalah Yabusame akan digelar di sana.
Yabusame adalah jenis panahan yang dipasang di panahan tradisional Jepang. Seorang pemanah di atas kuda yang sedang berlari menembakkan tiga anak panah khusus "berkepala lobak" berturut-turut pada tiga sasaran kayu. Gaya memanah ini berasal dari awal periode Kamakura.
Lima struktur di Nikkō Tōshō-gū dikategorikan sebagai Harta Karun Nasional Jepang, dan tiga lainnya sebagai Properti Budaya Penting Warisan Dunia UNESCO.
Selain itu, dua pedang yang dimiliki kuil adalah Pusaka Nasional, dan banyak benda lainnya adalah Properti Budaya Penting sehingga banyak turis tidak bosan melihatnya.
Ukiran dengan relief yang dalam, dicat dengan warna yang kaya, menghiasi permukaan struktur. Gerbang berikutnya adalah karamon yang dihiasi dengan ornamen putih. Terletak di dekatnya adalah ukiran kayu kucing yang mengantuk, "Nemuri-neko", dikaitkan dengan Hi dari Jingoro.
Lalu ada kandang kuda suci kuil ini memiliki ukiran tiga monyet bijak, yang mendengar, berbicara, dan tidak melihat kejahatan, simbol tradisional dalam budaya Jepang.
Pagoda lima lantai yang asli disumbangkan oleh seorang daimyo pada tahun 1650, tetapi terbakar saat terjadi kebakaran, dan dibangun kembali pada tahun 1818. Setiap lantai mewakili elemen–tanah, air, api, angin, dan aether (atau kosong)–dalam urutan menaik. Di dalam pagoda, pilar pusat shinbashira digantung dengan rantai untuk meminimalkan kerusakan akibat gempa bumi.
Ratusan undakan batu mengarah melalui hutan cryptomeria hingga makam Ieyasu. Sebuah torii di puncaknya memuat kaligrafi yang dikaitkan dengan Kaisar Go-Mizunoo. Sebuah guci perunggu berisi sisa-sisa Tokugawa Ieyasu.
Pada tahun 2008, Yuri Kawasaki menjadi pendeta Shinto wanita pertama yang melayani di Nikkō Tōshō-gū.
Di kuil ini juga dipajang persembahan ornamen dari berbagai negara seperti dari Belanda, Korea dan sebagainya.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsappnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.