Bukan Ahli Medis, Pria Rusia Hampir Tewas setelah Nekat Tanam Chip ke Kepala demi Kendalikan Mimpi
Pria Rusia yang bukan ahli medis nekat menanam chip ke kepalanya demi melihat dan mengendalikan mimpi. Ia hampir mati karena eksperimennya gagal.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
![Bukan Ahli Medis, Pria Rusia Hampir Tewas setelah Nekat Tanam Chip ke Kepala demi Kendalikan Mimpi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pria-rusia-berinisial-mr-40-mengoperasi-kepalanya-sendiri-untuk-menanam-sebuah-chip-34.jpg)
MR memperingatkan pengikutnya di media sosial agar tidak mengikuti apa yang ia lakukan karena sangat berbahaya.
“Jangan ulangi! Ini jauh lebih sulit dan lebih berbahaya dari yang Anda bayangkan. Video empat jam dari operasi tersebut dengan jelas menunjukkan hal ini,” kata MR kepada para pengikutnya di media sosial.
Dalam rekaman operasinya yang mengerikan, MR terlihat menahan kulit di kepalanya menggunakan klip kertas.
Ia lalu mengoperasi bagian belakang tengkoraknya.
MR kemudian memasukkan implan platinum dan silikon ke dalam otaknya, yang menurutnya memungkinkan dia menggunakan listrik untuk memicu tindakan tertentu dalam mimpi.
![Ilustrasi tidur - Apakah mimpi basah di siang hari membuat puasa batal? Ketua Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAIN Surakarta, Tsalis Muttaqin, beri penjelasan.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-tidur-2742020.jpg)
Baca juga: Pria Rusia Tewas Diserang Hiu di Laut Merah Mesir, Sempat Teriak Papa, Papa
Namun, lima minggu setelah operasi yang gagal, MR pergi ke rumah sakit untuk melepas chip tersebut.
"Saya senang saya selamat tetapi saya siap untuk mati," katanya kepada wartawan akhir pekan lalu.
Meski demikian, dia berpendapat 'elektroda' miliknya berpotensi dapat menjadi alat untuk mengendalikan mimpi.
Ahli bedah saraf profesional seperti Alex Green dari Universitas Oxford mengecam tindakan MR yang sangat berbahaya.
Ia memperingatkan, operasi semacam itu hanya boleh dilakukan oleh ahli yang berkualifikasi.
"Segala macam komplikasi bisa saja terjadi," kata Alex Green kepada wartawan.
“Misalnya, jika dia menyebabkan pendarahan dari pembuluh darah kortikal atau pembuluh darah intraserebral, dia bisa mengalami stroke dengan defisit permanen atau kematian,” katanya.
Alex Green menambahkan, MR sekarang kemungkinan besar berisiko terkena epilepsi.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.