Pedagang Mobil Bekas Diduga Menipu Asuransi, Iklannya Disetop dari TV Jepang
Pedagang mobil bekas di Jepang, Big Motor tersandung kasus penipuan klaim asuransi. Kini iklannya di televisi dihentikan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pedagang mobil bekas di Jepang, Big Motor tersandung kasus penipuan klaim asuransi. Kini iklannya di televisi dihentikan. Sementara itu artisnya minta kontrak dibatalkan.
"Kami sedang melakukan penyesuaian untuk membatalkan siaran (CM) atau iklan di TV Jepang," demikian pemberitahuan yang disampaikan pihak Big Motor kepada perusahaan biro iklan di Jepang.
Baca juga: Menipu dengan Modus Jual Tanah Kapling, Seorang Pria di Tulungagung Raup Lebih dari Rp300 Juta
Pemberitahuan tersebut dikeluarkan melalui biro iklan.
Menurut penyiar televisi komersial, beberapa stasiun telah menggantinya dengan iklan AC (organisasi pengumuman publik) pada tanggal 19 Juli 2023.
Sebuah stasiun radio di wilayah metropolitan menjelaskan, "Kami tidak mengudarakan iklan Big Motor sejak tanggal 19 Juli 2023."
Pada malam tanggal 20 Juli kemarin, foto Ryuta Sato aktor terkenal Jepang, menghilang dari halaman atas situs Internet resmi Big Motor.
"Menanggapi masalah ini, kami memutuskan bahwa kami tidak dapat menimbulkan masalah lagi bagi Tuan Sato. Itulah sebabnya kami copot dari situs halaman resmi," tambah pengumuman Big Motor.
Iklan tersebut ditayangkan massal ke berbagai media dengan slogan "Jika Anda ingin menjual mobil, maka Big Motor", dan terkenal di kalangan pengemudi saat mereka sedang minum dan saat mengemudi.
Baca juga: Hati-Hati Penipuan Bermodus Hotline Polda Metro Jaya, Pelaku Diburu
Menurut petugas stasiun lain, itu adalah sponsor utama yang ditandatangani kontraknya senilai ratusan juta yen per tahun.
Agensi aktor Ryuta Sato (43), yang merupakan karakter CM, telah mengungkapkan bahwa dia sedang dalam pembicaraan untuk membatalkan kontrak, dan telah diputuskan bahwa akan sulit untuk melanjutkan siaran.
"Sudah jelas bahwa Big Motor telah melakukan tindakan jahat seperti sengaja merusak kendaraan dan menggelembungkan biaya perbaikan yang diajukan ke pihak asuransi," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (21/7/2023).
Kritik terhadap etika Big Motor meningkat, terutama di media sosial, karena iklan tersebut terus beredar meskipun ada laporan penipuan.
Dalam sebuah wawancara dengan Sports Hochi, NTV menjawab, "Kami akan menahan diri untuk tidak menjawab pertanyaan penjualan individu."