Pertahanan Rusia Masih Tangguh, Tank-Tank Ukraina yang Dipasok Barat Rontok Kena Ranjau
Beberapa tank Leopard dan kendaraan tempur Bradley AS justru rusak atau hancur pada hari-hari pertama penyerangan, di dekat kota Orikhiv.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pertahanan Rusia Masih Tangguh, Tank-Tank Ukraina dari Barat Rontok Kena Ranjau
TRIBUNNEWS.COM - Militer Ukraina telah memulai serangan balasan ke kantong-kantong wilayah pendudukan tentara Rusia, Kamis (27/2/7/2023).
Serangan besar-besaran itu tertuju di wilayah Ukraina bagian Selatan, Zaporizhzhia dengan mengerahkan ratusan kendaraan lapis baja dan ribuan orang pasukan.
Hanya, pertahanan Rusia dilaporkan masih sukar ditembus pasukan Ukraina.
Baca juga: Kerahkan 100 Tank Leopard 2, Tiga Batalyon Pasukan Ukraina Tembus Pertahanan Rusia
Jenderal yang bertanggung jawab atas serangan balasan Ukraina di bagian selatan, Oleksandr Tarnavskyi mengatakan, pertahanan Rusia masih sulit ditembus oleh pihaknya untuk bergerak maju.
Bahkan saat mereka mengerahkan banyak persenjataan militer, termasuk tank Barat dan kendaraan lapis baja.
Jenderal Oleksandr Tarnavskyi mengatakan pasukannya sedang berjuang untuk mengatasi ladang ranjau berlapis dan garis pertahanan yang dibentengi pasukan Rusia.
"Itulah mengapa sebagian besar tugas harus dilakukan oleh pasukan (infantri)," kata sang Jenderal dilansir BBC.
Dia mengakui militer Rusia telah menunjukkan "kualitas profesional" dan mampu mencegah pasukan Ukraina "maju dengan cepat".
"Saya tidak meremehkan musuh," tambahnya.
Laporan terbaru yang belum dikonfirmasi dari AS, menunjukkan Ukraina memang telah memulai upaya serangan balasan.
Institute for the Study of War mengatakan pasukan Ukraina tampaknya telah menembus posisi tertentu dari pertahanan Rusia yang telah disiapkan sebelumnya.
Namun sejauh ini hanya ada sedikit bukti kalau tank dan kendaraan lapis baja yang dipasok Barat telah mampu memberikan pergerakan yang menguntungkan Ukraina.
Beberapa tank Leopard dan kendaraan tempur Bradley AS justru rusak atau hancur pada hari-hari pertama penyerangan, di dekat kota Orikhiv.