Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Populer Internasional: Bentrok di Penjara Ekuador - Menlu China Hilang dari Sorotan Publik

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya bentrok di penjara Ekuador yang menewaskan 31 orang, narapidana menyandera 100 sipir.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
zoom-in Populer Internasional: Bentrok di Penjara Ekuador - Menlu China Hilang dari Sorotan Publik
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya bentrok di penjara Ekuador yang menewaskan 31 orang, narapidana menyandera 100 sipir. 

Katya Konasova, seorang blogger yang berspesialisasi dalam mengungkap tabib palsu, mengecam nasihat yang disarankan oleh Valeria Lukyankova, seperti diberitakan Daily Mail.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Polisi India Tangkap 74 Pengungsi Rohingya karena Tinggal secara Ilegal di Uttar Pradesh

Polisi India menangkap 74 pengungsi Rohingya karena tinggal secara ilegal di negara bagian Uttar Pradesh.
Polisi India menangkap 74 pengungsi Rohingya karena tinggal secara ilegal di negara bagian Uttar Pradesh. (Twitter/Al Jazeera)

Polisi India menangkap 74 pengungsi Rohingya karena tinggal secara ilegal di negara bagian Uttar Pradesh.

Tindakan keras terbaru dikecam para aktivis karena dinilai sewenang-wenang terhadap pengungsi.

Dilansir Al Jazeera, anggota komunitas Rohingya yang sebagian besar Muslim ditahan di enam kota besar dan kecil di negara bagian itu.

"(Ada) 10 pengungsi di bawah umur," kata polisi pada Senin (24/7/2023).

Berita Rekomendasi

"Mereka yang ditangkap termasuk 55 pria, 14 wanita, dan lima anak yang tinggal di enam distrik Uttar Pradesh setelah melintasi perbatasan secara ilegal," kata polisi dalam pernyataan mereka.

Setidaknya satu dari wanita yang ditangkap sedang hamil, menurut sebuah laporan di situs web Scroll.in India.

Kelompok kampanye Inisiatif Hak Asasi Manusia Rohingya mengatakan orang-orang yang ditahan telah tinggal di daerah tersebut selama sekitar 10 tahun setelah melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar.

"Banyak yang telah melakukan pekerjaan manual termasuk pengumpulan sampah," kata Direktur Inisiatif Sabber Kyaw Min.

"Mereka hanya menuntut perlindungan,” tambahnya.


BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas