Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Perdana Menteri Swedia Soal Pembakaran Al Quran, Singgung Keamanan Nasional

Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson angkat bicara perihal peristiwa pembakaran Al Quran di negaranya. Ia menyinggung perihal keamanan negaranya.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
zoom-in Kata Perdana Menteri Swedia Soal Pembakaran Al Quran, Singgung Keamanan Nasional
AFP/JONATHAN NACKSTRAND
Salwan Momika memprotes di luar masjid di Stockholm pada 28 Juni 2023, saat libur Idul Adha. - Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson menganggap aksi pembakaran Al Quran adalah tindakan destruktif yang merusak keamanan Swedia. (Photo by Jonathan NACKSTRAND / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson menyinggung soal aksi pembakaran Al Quran di negaranya.

Kristersson mengatakan, aksi pembakaran Al Quran adalah tindakan destruktif yang merusak keamanan Swedia.

Dalam Facebook-nya, Kristersson mendesak masyarakat untuk memahami bahwa situasinya sangat serius.

"Peristiwa destruktif terbaru – khususnya, berbagai insiden pembakaran demonstratif – telah meningkatkan risiko bagi Swedia," tulisnya, dikutip dari RT.

Kristersson mengatakan, menurut penilaian polisi, Swedia bisa saja menjadi target prioritas dari serangan teroris.

Ia juga memperingatkan bahwa Swedia dalam bahaya, karena menjadi pion dalam permainan yang dimainkan oleh kekuatan luar.

Baca juga: Protes Pembakaran Al-Qur’an Bikin PM Swedia ‘Sangat Prihatin’

Dimanfaatkan Rusia

Kasus pembakaran Al Quran di Swedia ini ternyata juga dimanfaatkan oleh Rusia.

Berita Rekomendasi

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Komunikasi Badan Pertahanan Psikologi Swedia, Mikael Ostlund.

Ostlund menuduh Rusia telah menggunakan insiden pembakaran Al Quran dalam kampanye disinformasi untuk memecah belah Barat.

Selain itu, kata Ostlund, Rusia juga menciptakan peningkatan kecemasan dan polarisasi di Swedia.

Pengunjuk rasa Salwan Momika mengangkat kitab suci umat Islam dan selembar kertas yang menunjukkan bendera Irak selama protes di luar Kedutaan Besar Irak di Stockholm, Swedia, pada 20 Juli 2023. Irak memperingatkan Swedia pada 20 Juli 2023 bahwa mereka akan memutuskan hubungan diplomatik jika protes pembakaran Alquran diizinkan terus berlanjut di Stockholm, setelah pengunjuk rasa menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Baghdad semalam. (Photo by Oscar Olsson / TT News Agency / AFP)
Pengunjuk rasa Salwan Momika mengangkat kitab suci umat Islam dan selembar kertas yang menunjukkan bendera Irak selama protes di luar Kedutaan Besar Irak di Stockholm, Swedia, pada 20 Juli 2023. Irak memperingatkan Swedia pada 20 Juli 2023 bahwa mereka akan memutuskan hubungan diplomatik jika protes pembakaran Alquran diizinkan terus berlanjut di Stockholm, setelah pengunjuk rasa menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Baghdad semalam. (AFP/OSCAR OLSSON)

Baca juga: PM Swedia Salahkan Rusia soal Pembakaran Alquran di Stockholm: Mereka Sebar Propaganda

"Untuk memecah belah kita di Barat dan juga untuk menciptakan peningkatan kecemasan dan polarisasi di sini di Swedia," katanya, masih dikutip dari RT.

Ostlund mengklaim bahwa Rusia juga mencoba untuk mempersulit Rusia untuk bergabung dengan NATO.

Menguji Kebebasan Berekspresi

Sementara itu, Profesor di Fakultas hukum Universitas Stockholm, Marten Schultz mengatakan, insiden ini telah menguji kebebasan berekspresi di Swedia.

Bagi orang Swedia, masalah ini menimbulkan dilema besar, karena yang dipertaruhkan adalah hak fundamental dan bersejarah sejak 1766.

Baca juga: Populer Internasional: Atap Sekolah Ambruk di China - Alasan Swedia Biarkan Aksi Pembakaran Al Quran

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas