Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pimpinan Tentara Bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin Terlihat Saat KTT Afrika-Rusia Berlangsung

Ada beberapa ratus tentara bayaran Wagner di Republik Afrika Tengah yang diketahui daerah kaya akan berlian.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pimpinan Tentara Bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin Terlihat Saat KTT Afrika-Rusia Berlangsung
tangkap layar BBC/Unggahan Dmitry Sytyy di Facebook
Duta Besar Republik Afrika Tengah, Freddy Mapouka bersalaman dengan Yevgeny Prigozhin. 

Pimpinan Grup Wagner Yevgeny Prigozhin Terlihat Saat KTT Afrika-Rusia Berlangsung
 

TRIBUNNEWS.COM - Foto kemunculan pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin di St Petersburg, Rusia saat KTT Afrika-Rusia berlangsung pada pekan ini, menghebohkan publik internasional.

Dalam foto itu, Prigozhin terlihat bersalaman dengan Dubes Freddy Mapouka, seorang pejabat senior Republik Afrika Tengah (Central Africa Republik/CAR).

Gambar itu diunggah di Facebook oleh Dmitri Syty, yang kabarnya mengelola operasi bersenjata Wagner di CAR.

Baca juga: Atlet Ukraina vs Rusia Panas di Laga Anggar, Olga Kharlan Hunus Pedang Saat Anna Mau Jabat Tangan

Ini adalah kemunculan Prigozhin pertama di Rusia sejak pemberontakan Wagner yang gagal pada bulan Juni lalu.

Pertemuan Prigozhin dan Mapouka berlangsung di hotel Trezzini Palace di St Petersburg.

Kemunculan foto ini dikonfirmasi BBC Verify menggunakan perangkat lunak pengenal wajah yang membandingkan wajah kedua sosok di foto tersebut dengan foto lain yang menunjukkan tampang mereka.

Berita Rekomendasi

Hasil perbandingan foto pejabat CAR bersama Prigozhin itu mendapatkan 99 persen kecocokan, menunjukkan bahwa kedua gambar tersebut adalah pria yang sama.

Detail interior yang terlihat di latar belakang foto juga cocok dengan hotel Trezzini Palace yang menurut media Rusia dimiliki oleh Prigozhin.

Lanyard (tali id pengenal) yang dikenakan oleh Mapouka memiliki pola yang khas, identik dengan lanyard resmi yang dikenakan oleh para delegasi di puncak.

"Pencarian untuk gambar yang sama tidak menemukan salinan sebelumnya, yang menunjukkan bahwa gambar tersebut hanya muncul online baru-baru ini," tulis laporan BBC.

Jejak Wagner di Republik Afrika Tengah

Duta Besar Republik Afrika Tengah, Freddy Mapouka bersalaman dengan Yevgeny Prigozhin.
Duta Besar Republik Afrika Tengah, Freddy Mapouka bersalaman dengan Yevgeny Prigozhin. (Unggahan Dmitry Sytyy di Facebook)

Grup Wagner dan CAR disebutkan memiliki kerja sama strategis.

Ada beberapa ratus tentara bayaran Wagner di CAR yang diketahui sebagai daerah kaya akan berlian.

Keberadaan Wagner di CAR disebutkan untuk membantu pemerintah melawan kelompok pemberontak.

Terkait itu, Pemerintah Inggris pekan lalu menjatuhkan sanksi pada dua kepala operasi Wagner di CAR, menuduh mereka menyiksa dan membunuh warga sipil.

Prigozhin Sebelumnya Muncul di Belarusia

Foto pertemuan itu menjadi kemunculan berikutnya dari Prigozhin yang sebelumnya tampak berada di Belarusia pekan lalu.

Sebuah video di saluran Telegram yang terkait dengan kelompok tentara bayaran Wagner menunjukkan dia menyambut para pejuang dan menggambarkan perkembangan terkini di garis depan di Ukraina sebagai "aib".

Dia juga mengisyaratkan bahwa Wagner mungkin akan bergabung kembali dalam perang di kemudian hari.

Selama KTT Afrika-Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia siap untuk menggantikan ekspor biji-bijian Ukraina ke Afrika baik secara komersial maupun bantuan untuk membantu menghindari "krisis pangan global".

"Kami akan siap untuk menyediakan Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Republik Afrika Tengah dan Eritrea masing-masing 25-50.000 ton biji-bijian gratis dalam tiga sampai empat bulan ke depan," kata Putin. Ini semua adalah sekutu Rusia, kecuali Somalia yang mengalami krisis kemanusiaan yang parah.

Rusia baru-baru ini menarik diri dari kesepakatan di mana ekspor biji-bijian Ukraina melewati Laut Hitam untuk mencapai pasar global, termasuk Afrika.

Uni Eropa meyakini kalau Putin membohongi negara-negara Afrika atas janjinya untuk mengirim gandum gratis ke benua itu.

Komisi Eropa mengatakan Rusia tidak mungkin menepati janjinya.

(oln/bbc/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas