3 Mahasiswa Jepang Ikuti Proyek SDM JICA, Salah Satunya Dikirim ke Indonesia
Tiga mahasiswa pasca sarjana Universitas Prefektur Kumamoto akan mengikuti program JICA hhususnya di bidang SDM.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tiga mahasiswa pasca sarjana Universitas Prefektur Kumamoto akan mengikuti program JICA (badan kerjasama internasional Jepang) khususnya di bidang sumber daya manusia (SDM).
Ketiga mahasiswa tersebut adalah Mayi Yanaga, Akiko Sakata dan Junichi Sakai.
Mayi Yanaga akan dikirim dan tinggal di Indonesia selama satu tahun.
Dia akan dikirimkan ke Indonesia Agustus 2023 mendatang.
Baca juga: Badan Penanggulangan Krisis Penyakit Menular Kabinet Jepang Didirikan 1 September
Sementara Akiko Sakata dijadwalkan akan dikirim ke Senegal selama dua tahun.
Junichi Sakai, seorang karyawan di Kota Tamahigashi, akan diberangkatkan ke Chili mulai bulan Agustus selama dua tahun di bawah 'Sistem Partisipasi Saat Ini', yang memungkinkannya untuk bekerja di luar negeri tanpa harus meninggalkan tempat kerjanya saat ini.
Ketiganya akan berangkat pada musim panas ini dengan membawa lencana Kumamon yang diberikan oleh Gubernur Kabashima.
Mayi Yanaga adalah mahasiswa tahun pertama dari Proyek Pengembangan Sumber Daya Manusia Global Tingkat Lanjut, sebuah kolaborasi antara Universitas Prefektur Kumamoto dan JICA, yang bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia global yang dapat berkontribusi pada pengembangan Kumamoto.
Yanaga, yang berharap untuk menjadi guru di universitas di masa depan, akan dikirim ke Indonesia selama satu tahun.
"Saya pikir semua yang saya kunjungi, lihat, rasakan, dan makan akan menjadi pengalaman saya nantinya di Indonesia. Oleh karena itu saya berharap dapat menyampaikan apa yang saya rasakan nantinya kepada para siswa Jepang ketika saya kembali ke Jepang," kata Mayi Yanaha.
Baca juga: Upah Minimum Pekerja di Jepang akan Dinaikkan Menjadi 1.002 Yen Per Jam
"Saya yakin kalian akan mendapatkan pengalaman berharga yang tidak bisa Anda dapatkan di Jepang. Saya harap Anda akan menjaga kesehatan dan memanfaatkan keahlian sebaik-baiknya selama berada di luar negeri," kata Gubernur Kabashima yang melepas tiga orang yang dikiriman JICA.
Sementara itu Akiko Sakata saat ini ia bekerja sebagai guru di Kota Kumamoto, mengajar bahasa Jepang kepada anak-anak yang berasal dari luar negeri.
"Kemampuan akademik dasar anak-anak setempat dalam bidang matematika masih rendah, jadi saya memberikan bimbingan dan dukungan untuk membantu mereka meningkatkan kemampuan akademik dasar mereka. Saya berharap dapat menyampaikan berbagai hal yang telah saya alami (setelah kembali ke negara asal)," ungkap Sakata.
Sementara itu bagi para pecinta Jepang dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.