Desak Putin, Erdogan Bersumpah Turki Terus Upayakan Agar Ukraina Bisa Kembali Ekspor Biji-bijian
Erdogan juga bersumpah Turki akan terus maju dengan "upaya intensif" dan diplomasi untuk membangun kembali perjanjian tersebut.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Erdogan Bersumpah ke Vladimir Putin Kalau Turki Maju Terus Agar Ukraina Kembali Bisa Ekspor Biji-bijian
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendesak Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk tidak mengambil langkah yang malah akan meningkatkan ketegangan dalam situasi perang Ukraina saat ini.
Berbicara dalam panggilan pada Rabu (2/8/2023), Erdogan menyampaikan hal itu ke Putin setelah Moskow menyerang fasilitas penting untuk pengiriman biji-bijian dari Ukraina.
Erdogan adalah pemain kunci dalam kesepakatan yang sekarang bubar tentang pengiriman biji-bijian Ukraina secara aman di Laut Hitam.
Baca juga: Rusia dan Ukraina Perang Drone Kamikaze, Seputar Adu Persenjataan UAV Kedua Negara
Presiden Turki itu kini memposisikan dirinya sebagai perantara dalam konflik tersebut.
"Tidak ada langkah yang harus diambil yang akan meningkatkan ketegangan dalam perang Rusia-Ukraina," kata Erdogan dalam keterangan kantor Kepresiden Turki dilansir The Moscow Times.
Erdogan menekankan pentingnya kesepakatan biji-bijian yang dia sebut sebagai "jembatan untuk perdamaian,".
Kesepakatan biji-bijian itu, yang dijembatani oleh Turki dan PBB, memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijian melalui pelabuhan Laut Hitamnya.
Namun itu berakhir bulan lalu setelah Moskow mundur dari kesepakatan .
Pihak Ukraina, pada Rabu, melaporkan kalau Rusia telah menyerang infrastruktur pelabuhan di wilayah selatan Ukraina Odesa.
Serangan Rusia menargetkan fasilitas yang digunakan untuk mengekspor biji-bijian.
Baca juga: Potret Wanita Tentara Ukraina di Masa Perang: Pakai Pakaian Dalam Pria, Difitnah Tewas Terbelah
Akibat serangan itu, elevator biji-bijian, lumbung biji-bijian, dan gudang rusak atau hancur.
Menurut keterangan pihak kepresidenan Turki, Erdogan mengatakan kepada Putin, penonaktifan kesepakatan biji-bijian dalam jangka panjang "tidak akan menguntungkan siapa pun" dan bahwa negara-negara yang membutuhkan akan paling menderita.
Erdogan juga mengatakan harga biji-bijian yang turun 23 persen saat perjanjian berlaku, meningkat 15 persen harganya selama dua minggu terakhir.
Erdogan juga bersumpah Turki akan terus maju dengan "upaya intensif" dan diplomasi untuk membangun kembali perjanjian tersebut.
Menurut kantor Erdogan, Kedua pemimpin juga menyetujui kunjungan Putin ke Turki, tetapi tidak ada jadwal yang diberikan.
(oln/TMT/AFP)