Video Detik-Detik Drone Laut Kamikaze Angkut 450 Kg Peledak Hantam Kapal Perang Rusia di Laut Hitam
drone tempur militer yang dikemas dengan 450 kilogram bahan peledak menyerang kapal Perang Olenegorsky Gornyak milik Rusia di Laut Hitam.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Senjata tak berawak itu terlihat mendekati sisi kiri Olenegorsky Gornyak sebelum video terputus, tampaknya karena drone meledak.
Berikut video detik-detik serangan drone militer tempur tersebut terhadap Kapal Olenegorsky Gornyak
Tak Ada Penjagaan di Kapal
Serhiy Bratchuk, juru bicara administrasi militer Odesa Ukraina, memposting foto di Telegram yang menunjukkan kapal Olenegorsky Gornyak miring ke kiri pasca-ledakan .
Kapal itu, katanya, merupakan bagian dari Armada Utara Rusia yang dikerahkan kembali ke Laut Hitam untuk mendukung operasi angkatan laut melawan Ukraina.
Andrii Ryzhenko, seorang pensiunan kapten angkatan laut Ukraina dan sekarang menjadi pakar strategis di perusahaan konsultan pertahanan dan logistik Sonata, mengatakan kepada Newsweek bahwa video serangan pesawat tak berawak menunjukkan "tidak ada tindakan defensif" yang dilakukan oleh Olenegorsky Gornyak.
"Semuanya sangat tenang, bahkan beberapa jendela kapal terbuka dan ada cahaya di dalamnya," katanya.
Kapal itu tampak rusak parah, kata Ryzhenko, mengutip video yang menunjukkan kapal ditarik sambil miring ke satu sisi, menunjukkan kapal itu kemasukan air.
"Kemungkinan besar, semua mekanisme internal utama rusak parah," katanya.
“Akan sangat sulit untuk memulihkannya juga. Butuh waktu lama dan banyak uang. Saya pikir kapal ini sebenarnya bisa tenggelam karena air. Mungkin lebih mudah mendaur ulang saja, atau membangun yang baru."
Aktivitas drone angkatan laut Ukraina telah meningkat sejak Moskow menarik diri dari Kesepakatan Laut Hitam pada Juli.
Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas serangan drone angkatan laut Kyiv yang menyebabkan kerusakan serius pada Jembatan Selat Kerch yang menghubungkan Krimea dengan Rusia.
Jangkauan Drone Bisa Sampai 500 Mil
Drone yang dikembangkan di dalam negeri Ukraina — yang menurut laporan CNN baru-baru ini memiliki berat hingga 2.200 pound, mampu membawa muatan eksplosif hingga 661 pound dan memiliki jangkauan 500 mil serta kecepatan maksimum 50 mph.
Persenjataan ini memungkinkan militer Kyiv 'bisa bicara' di Laut Hitam meski bahkan tanpa punya angkatan laut.
Insiden yang dilaporkan hari Jumat adalah serangan pesawat tak berawak Ukraina kedua terhadap sasaran di Novorossiysk sejak awal invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022.