Insiden Langka, China Marah ke Rusia Gara-gara TikToker, Tanda-Tanda Pecah Kongsi?
insiden yang bikin China marah ini menjadi hal langka terjadi di tengah kedekatan China dan Rusia yang kian erat dalam beberapa tahun belakangan
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Insiden Langka, China Marah ke Rusia Gara-gara TikToker, Tanda-Tanda Pecah Kongsi?
TRIBUNNEWS.COM - China secara terbuka melontarkan kemarahan dan kritik ke Rusia setelah otoritas perbatasan Rusia diduga menolak influencer media sosial China memasuki negara itu.
Seorang blogger video China, yang dikenal sebagai Jin Wenxin, diduga ditolak masuk ke wilayah Rusia setelah diduga mencoba masuk dari Kazakhstan, menurut laporan dari South China Morning Post, Jumat (4/8/2023).
Jin menunggah video ke Douyin, TikTok versi China dan menuduh bahwa para petugas perbatasan Rusia memperlakukan dia dan empat temannya seperti penjahat.
Baca juga: Militer Sekutu Rusia Pamer Skill, Penerjun Tempur Angkat Meja Pakai Gigi Jadi Bahan Olok-olok
Tiktoker itu mengaku para petugas perbatasan Rusia itu memeriksa barang bawaan mereka tiga kali sebelum akhirnya mengusir mereka.
Jin dan teman-temanan dipaksa kembali ke Kazakhstan setelah mereka diduga menolak untuk mematuhi perintah.
Insiden yang terjadi pada 29 Juli mendapat tanggapan dari Beijing, sekutu dan pendukung terkuat Rusia di tengah invasi mereka ke Ukraina.
China menjadi sedikit negara yang justru memperkuat hubungannya dengan Rusia saat para sekutu Ukraina, termasuk Amerika Serikat dan sebagian besar Eropa, mengeluarkan sanksi terhadap ekonomi Rusia dan memberi Ukraina dukungan militer dan kemanusiaan.
Kedutaan Besar China di Rusia menyebut kejadian itu tidak sesuai dengan semakin eratnya hubungan kedua negara.
Baca juga: Profil Kapal Olenegorsky Gornyak, Kapal Perang Rusia yang Cuma Miring Kena Hantam 450 Kilogram Bom
"Kami telah memperjelas bahwa insiden ini secara serius melanggar hak-hak sah warga negara Tiongkok, dan benar-benar di luar hubungan persahabatan antara Tiongkok dan Rusia saat ini, dan tren yang berkembang dari pertukaran personel yang lebih dekat antara kedua negara kami," kata pernyataan itu. kata pernyataan itu dilansir South China Morning Post.
Kedutaan China meminta Rusia untuk menyelidiki "penegakan hukum yang berlebihan dari pejabat perbatasannya".
Mereka juga meminta Moskow untuk memberikan tanggapan yang memuaskan ke Beijing.
Menurut kantor berita negara Rusia, Tass, pihak berwenang Rusia menolak para blogger itu karena tujuan perjalanan mereka, yang disebutkan dalam permohonan untuk mendapatkan visa, tidak sesuai dengan situasi sebenarnya.
Hal itu dianggap pelanggaran terhadap aturan di undang-undang Rusia. "