Sama-sama Bilang Biadab, Ukraina Serang Kapal Tanker, Rusia Balas Bom Pusat Transfusi Darah
Rusia mengutuk serangan Ukraina terhadap kapal tanker dan berjanji akan membalas. Mereka menepati janji dengan membom pusat transfusi darah
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sama-sama Bilang Biadap, Ukraina Serang Kapal Tanker, Rusia Balas Bom Pusat Transfusi Darah
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia dan Ukraina memasuki fase baru di mana sasaran peluru tampaknya bukan lagi hanya personel dan fasilitas militer.
Dalam dua hari beruntun, Sabtu (5/8/2023) dan Minggu (6/8/2023) sejumlah fasilitas publik dilaporkan menjadi sasaran pemboman oleh kedua negara yang berperang.
Pada Sabtu, sebuah Kapal Tanker Rusia di Laut Hitam dekat Krimea Jumat malam dihantam bom yang dipasang di sebuah drone laut.
Rusia mengutuk serangan tersebut dan berjanji akan membalas.
Mereka menepati janjinya dengan memborbadir tiga wilayah Ukraina dalam serangkaian serangan rudal, Minggu.
Baca juga: 40 Rudal Rusia Termasuk 3 Rudal Hipersonic Hantam Pangkalan Udara Ukrania yang Simpan Storm Shadow
Satu di antara lokasi serangan terpadu Rusia itu menyasar sebuah pusat transfusi darah di wilayah Kharkiv di timur laut Ukraina.
Lokasi pusat transfusi darah itu berada di Kota Kupiansk, sebuah kota yang berjarak beberapa puluh kilometer dari perbatasan Rusia.
Pusat layanan transfusi darah itu hancur dihantam oleh 'rudal berpemandu'.
Baca juga: Militer Sekutu Rusia Pamer Skill, Penerjun Tempur Angkat Meja Pakai Gigi Jadi Bahan Olok-olok
Dilaporkan, serangan menimbulkan korban tewas dan luka-luka.
Wilayah Kharkiv hanya satu dari tiga sasaran rudal-rudal Rusia pada Minggu.
Dua lokasi lainnya adalah pangkalan udara di Khmelnytskyi dan Rivne di Ukraina Barat serta Pusat manufaktur Motor Sich berada di wilayah Zaporizhzhia yang sebagian dikuasai Rusia di tenggara Ukraina.
Motor Sich adalah fasilitas aeronautika Ukraina yang membuat mesin pesawat dan helikopter serta komponen lainnya.
Ini adalah salah satu dari beberapa perusahaan yang diakuisisi pemerintah Ukraina sejak invasi Moskow.
Sama-sama Mengutuk
Baik Ukraina dan Rusia menyebut serangan dari lawan masing-masing adalah tindakan biadab.
Keduanya mengutuk aksi penyerangan terhadap fasilitas publik yang mereka miliki.
Rusia mengutuk Ukraina karena menyerang kapal tankernya di Laut Hitam.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan, Moskow menilai apa yang dilakukan Ukraina merupakan serangan teroris karena menyerang kapal sipil di Selat Kerch.
“Tidak ada pembenaran untuk tindakan biadab seperti itu,” tulisnya di aplikasi perpesanan Telegram.
Adapun Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky juga mengutuk pemboman pusat transfusi darah di wilayah negaranya oleh Rusia.
Secara tegas, Zelensky menyebut aksi pemboman itu sebagai contoh lain kejahatan perang yang dilakukan Rusia.
"Kejahatan perang ini saja yang mengungkapkan segalanya tentang agresi Rusia," kata Zelensky.
Dalam pidato malamnya, Zelensky tetap menentang, bersikeras bahwa "tidak peduli berapa banyak serangan Rusia seperti itu, mereka tetap tidak akan berbuat apa-apa untuk musuh."
Hal itu merujuk pada sikap perlawanan Ukraina atas Moskow yang menentang niat negara tersebut untuk bergabung menjadi anggota NATO.
Rusia beranggapan, bergabungnya Ukraina dengan pasukan Barat dan sekutunya, seperti 'menempatkan senapan musuh di halaman belakang rumah mereka'.
(oln/DM/TMT/*)