Arab Saudi menggelar konferensi dengan tujuan mencari cara mengakhiri perang di Ukraina, lapor media pemerintah Saudi dikutip Deutsche Welle.

Pejabat senior dari sekitar 40 negara termasuk AS, China, Afrika Selatan, dan India menghadiri diskusi di kota pesisir Laut Merah Jeddah, mulai Sabtu (5/8/2023).

Tidak ada delegasi dari Rusia yang ambil bagian dalam acara tersebut.

Ukraina dan sekutunya berharap konferensi dua hari itu akan menghasilkan kesepakatan tentang prinsip-prinsip utama untuk mengakhiri perang.

Ukraina juga berharap dapat memenangkan negara-negara non-Barat yang sejauh ini masih netral atas konflik karena hubungan dekat dengan Rusia.

Menjelang KTT tersebut, pembantu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan para delegasi akan melihat 10 poin rencana perdamaiannya, termasuk penarikan Rusia dari wilayah Ukraina dan mengembalikan Krimea ke kendali Kyiv.

Tidak jelas apakah pembicaraan itu ditujukan untuk menghasilkan pernyataan bersama.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Lika-liku Kehidupan Pemimpin Oposisi Rusia Alexei Navalny: Lakukan Aksi Protes, Diracun, Dipenjara

Baca juga: Film Navalny Tentang Oposisi Rusia, Menangkan Oscar untuk Kategori Documentary Feature

Dalam kurun waktu satu dekade, Alexei Navalny telah berubah dari musuh terbesar Kremlin, menjadi tahanan politik Rusia yang paling disorot.

Jumat (4/8/2023), Pengadilan Rusia menghukum pemimpin oposisi Alexei Navalny atas tuduhan ekstremisme dan menjatuhkan hukuman tambahan 19 tahun penjara kepadanya

Navalny - yang merupakan pengkritik paling sengit dari Vladimir Putin - telah menjalani hukuman lebih dari 11 tahun atas berbagai tuduhan yang secara umum dianggap bermotivasi politik.

Organisasi serta pengikutnya telah dilarang oleh pemerintah dan dinyatakan sebagai "ekstremis".

Mengutip Independent, berikut ini sekilas kehidupan Alexei Navalny, aktivisme politik, dan tuduhan yang dia hadapi selama bertahun-tahun.