Korea Selatan Dilanda Topan Khanun: Puluhan Ribu Orang Mengungsi, 330 Penerbangan Dibatalkan
Menurut Badan Meteorologi Korea Selatan, badai itu membawa curah hujan hingga 60 mm (2,36 inci) per jam di daerah pantai timur.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Topan Khanun dilaporkan telah menerjang pantai tenggara Korea Selatan pada Kamis (10/8/2023), sehari setelah badai itu menghantam Jepang.
Peringatan telah dikeluarkan di seluruh Korea Selatan, dengan lebih dari 330 penerbangan dibatalkan dan lebih dari 10.000 orang mengungsi.
Menurut Badan Meteorologi Korea Selatan, badai itu membawa curah hujan hingga 60 mm (2,36 inci) per jam di daerah pantai timur dengan kecepatan angin maksimum 90 kilometer per jam.
Baca juga: Update Kondisi Kontingen Pramuka RI, Hujan Deras Dampak Topan Khanun Mulai Melanda Korsel
“Topan Khanun telah melintas di antara pulau Kyushu di barat daya Jepang, sekitar 860 km dari Tokyo menuju ke Semenanjung Korea, menambah sedikit kecepatan saat bergerak ke utara dengan kecepatan 20 kpj,” kata Badan Meteorologi Korea Selatan.
Sebelumnya, pihak berwenang Korea Selatan telah menghentikan kegiatan Jambore Pramuka Dunia pasca dikeluarkannya peringatan dini cuaca buruk pada Rabu (9/8/2023).
“Lebih dari 1.500 sekolah telah menyesuaikan jadwal mereka atau ditutup karena badai, dengan 877 sekolah beralih ke pembelajaran jarak jauh,” kata Kementerian Pendidikan Korea Selatan.
Korea Selatan sendiri masih belum pulih dari badai monsun yang menerjang bulan lalu, di mana lebih dari 40 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor.