Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polandia akan Kirim 10.000 Tentara ke Perbatasan Belarus, Mengapa Terjadi Ketegangan?

Polandia bakal mengirimkan 10.000 tentara ke perbatasan dengan Belarus. Mengapa terjadi ketegangan di perbatasan kedua negara?

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
zoom-in Polandia akan Kirim 10.000 Tentara ke Perbatasan Belarus, Mengapa Terjadi Ketegangan?
Wojtek RADWANSKI / AFP
Tentara Polandia bersenjata berdiri selama konferensi pers presiden Polandia dan Lituania setelah kunjungan bersama pusat komando seluler Divisi Multinasional NATO Timur Laut dekat desa Szypliszki, yang terletak di Celah Suwalki - Pemerintah Polandia berencana mengirimkan 10.000 pasukan ke wilayah perbatasan dengan Belarusia. 

Hal tersebut terjadi setelah pasukan Wagner dipindah dari Rusia ke Belarus.

Baca juga: Polandia Tegaskan Biji-bijian Ukraina Tak akan Masuk Negaranya Setelah 15 September 2023

Bahkan, Presiden Alexander Lukashenko sempat bercanda dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin perihal pasukan Wagner menuju ke barat.

"Mereka meminta untuk pergi ke barat melakukan perjalanan ke Warsawa," kata Lukashenko.

"Tapi tentu saja, saya menahan mereka di Belarus tengah, seperti yang kita setujui," lanjutnya.

Perdana Menteri Polandia. Mateusz Morawiecki mengatakan sekelompok 100 pejuang Wagner telah bergerak menuju Grodno, sebuah kota di barat laut Belarus di perbatasan Polandia.

Morawiecki menggambarkan kejadian ini sebagai situasi yang semakin berbahaya.

Baca juga: Polandia Tambah Pasukan di Perbatasan, Wagner-Militer Belarusia Mendekat: Tanda-Tanda Perang Besar

Dia memperingatkan bahwa para pejuang Wagner di Belarus dapat memasuki Polandia dengan menyamar sebagai migran.

BERITA TERKAIT

Bahkan mereka kemungkinan dapat menyamar sebagai penjaga perbatasan Belarusia dan membantu lebih banyak migran ilegal untuk menyeberang.

"Menjadi tentara bayaran, pasukannya dapat menciptakan gangguan di perbatasan yang tidak dapat disalahkan langsung oleh Rusia dan Belarusia," kata Dr Barbara Yoxon, dosen hubungan internasional di Universitas Lancaster.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas