Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Pembakaran Al-Quran Kembali Terjadi di Swedia, 2 Pria Irak Tendang dan Robek Kitab Suci

Aksi pembakaran Al-quran kembali terjadi di Swedia pada Senin (14/8/2023), di depan Istana Kerajaan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Aksi Pembakaran Al-Quran Kembali Terjadi di Swedia, 2 Pria Irak Tendang dan Robek Kitab Suci
AFP/JONATHAN NACKSTRAND
Salwan Momika memprotes di luar masjid di Stockholm pada 28 Juni 2023, saat libur Idul Adha. Momika, 37, yang melarikan diri dari Irak ke Swedia beberapa tahun lalu, mendapat izin dari polisi Swedia untuk membakar kitab suci umat Islam selama demonstrasi. (Photo by Jonathan NACKSTRAND / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Aksi pembakaran Al-quran kembali terjadi di Swedia pada Senin (14/8/2023).

Salinan kita suci umat Islam itu ditendang, dirobek dan dibaakar di depan Istana Kerajaan.

Aparat polisi berjaga di lokasi kejadian.

Insiden kemarin menandai kedua kalinya dalam seminggu, Salwan Momika (37), dan Salwan Najem (48) membakar Al-quran.

Dilansir Shafaqna, berdasarkan undang-undang kebebasan berbicara Swedia, tindakan dua pria itu legal.

Momika dan Najem sudah cukup sering melakukan aksinya.

Baca juga: Anggota Patriot Denmark Bakar Alquran di Depan Kedutaan Indonesia, Pakistan, Turki, Arab Saudi

Mereka sekarang menggunakan megafon untuk menarik perhatian massa.

BERITA REKOMENDASI

Unjuk rasa pada Senin (14/8/2023) kemarin juga dihadiri oleh sekelompok orang.

Aksi Berjalan 1 Jam

Demonstran melakukan aksi pembakaran Al-quran selama satu jam, lapor Al Jazeera.

Lewat waktu itu, polisi membubarkan mereka dan mengizinkan orang untuk membersihkan dan mengumpulkan robekan kitab suci yang dinodai di depan umum tersebut.

Pada kesempatan ini, Momika dan Najem telah mencetak beberapa halaman Alquran yang memiliki teks dalam bahasa Arab serta terjemahan dalam bahasa Swedia yang tersebar di alun-alun.


Setelah pasangan tersebut meninggalkan area tersebut di bawah pengawalan polisi, beberapa pria bergegas melintasi alun-alun.

Baca juga: Pembakaran Al Quran Kembali Terjadi di Swedia, Peristiwa Ketiga dalam Beberapa Minggu Terakhir

Pengunjuk rasa Salwan Momika mengangkat kitab suci umat Islam dan selembar kertas yang menunjukkan bendera Irak selama protes di luar Kedutaan Besar Irak di Stockholm, Swedia, pada 20 Juli 2023. Irak memperingatkan Swedia pada 20 Juli 2023 bahwa mereka akan memutuskan hubungan diplomatik jika protes pembakaran Alquran diizinkan terus berlanjut di Stockholm, setelah pengunjuk rasa menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Baghdad semalam.
Pengunjuk rasa Salwan Momika mengangkat kitab suci umat Islam dan selembar kertas yang menunjukkan bendera Irak selama protes di luar Kedutaan Besar Irak di Stockholm, Swedia, pada 20 Juli 2023. Irak memperingatkan Swedia pada 20 Juli 2023 bahwa mereka akan memutuskan hubungan diplomatik jika protes pembakaran Alquran diizinkan terus berlanjut di Stockholm, setelah pengunjuk rasa menyerbu dan membakar kedutaan Swedia di Baghdad semalam. (Oscar Olsson / Kantor Berita TT / AFP)

Mereka kemudian mengambil salinan halaman Al-quran dari tanah.

Pembakaran Al-quran di Swedia dan Denmark

Tahun ini, beberapa aksi pembakaran Al-quran terjadi di Swedia dan Denmark.

Insiden telah emicu kemarahan di negara-negara Muslim yang menuntut pemerintah kedua negara menghentikan insiden tersebut.

Pembakaran telah menyebabkan krisis diplomatik bagi Swedia dan menyebabkan demonstrasi di beberapa negara yang menyerukan boikot produk Swedia.

Di Irak, kedutaan Swedia diserbu oleh ratusan pengunjuk rasa, terutama pengikut pemimpin populis Syiah Muqtada al-Sadr.

Swedia Pertimbangkan Izin Tinggal Momika

Saat ini, Swedia mempertimbangkan kembali izin tinggal Momika.

Momika datang ke Swedia pada 2018 dan diberikan izin tinggal selama tiga tahun pada April 2021.

Baca juga: Kisah Perempuan Denmark yang Berusaha Hentikan Pembakaran Al-Quran Malah Dituduh Pencuri oleh Polisi

Setelah pembakaran Alquran pertama, otoritas Swedia menerima informasi yang menyebabkan Badan Migrasi membuka kasus untuk mempertimbangkan kembali izin tinggal Momika.

Video dan foto ketika dia tinggal di Irak tampaknya menunjukkan dia memiliki peran kepemimpinan dalam kelompok milisi Kristen.

Momika juga mengungkapkan pandangan yang baik terhadap sayap kanan, partai Demokrat Swedia yang anti-imigrasi di media sosial.

Najem beremigrasi dari Irak pada 1998 dan menjadi warga negara Swedia pada Juni 2005.

Kedua pria tersebut saat ini sedang diselidiki atas dugaan penghasutan terhadap kelompok etnis.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas