Cegah Rudal Storm Shadow Meluncur ke Krimea, Rusia Bombardir Pangkalan Udara Militer Ukraina
pada 15 Agustus saja, Rusia menembakkan 28 rudal jelajah ke sasaran militer yang terletak 1.000 kilometer dari garis depan Ukraina
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Cegah Rudal Storm Shadow Meluncur ke Krimea, Rusia Bombardir Pangkalan Udara Militer Ukraina
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Rusia dilaporkan mulai menyerang lapangan udara Ukraina untuk mencegah peluncuran rudal jarak jauh yang dimiliki Ukraina.
Secara teratur, militer Rusia disebutkan menembaki pangkalan udara, landasan pacu, dan pusat pelatihan pilot Ukraina untuk mencegah peluncuran rudal Storm Shadow Inggris dan SCALP Prancis.
Lansiran Financial Times, mengutip pihak yang mengetahui rencana tersebut, Rusia sudah meluncurkan puluhan rudal ke pangkalan militer Ukraina.
Baca juga: Serangan Balik Ukraina ke Rusia Gagal, Zelensky Punya 2 Pilihan Mustahil: Menyerah atau Kalah Telak
"Menurut mereka, pada 15 Agustus saja, Rusia menembakkan 28 rudal jelajah ke sasaran militer yang terletak 1.000 kilometer dari garis depan. Pada saat yang sama, 16 rudal pertahanan udara Ukraina dicegat," tulis laporan tersebut.
Tujuan tentara Rusia adalah menghancurkan landasan pacu dan menghancurkan armada pembom Ukraina yang mampu meluncurkan rudal jarak jauh.
Untuk menghindarinya, Ukraina harus memindahkan dan mengangkut senjata penting serta personel penerbang mereka yang memenuhi syarat ke lokasi lain.
"Karena itu, pilot Ukraina terus-menerus terbang ke lusinan pangkalan udara dan bandara komersial," kata pejabat di Kyiv.
Jenderal Ben Hodges, mantan kepala Angkatan Darat AS di Eropa, menjelaskan peningkatan serangan Rusia dilakukan agar Ukraina tidak bisa mengembangkan rencana counter-offensive mereka melalui serangan udara.
Serangan balasan tersebut diketahui sudah dilancarkan Ukraina sejak Juni silam.
Secara spesifik, Ben Hodges menyebut Rusia mengetahui kalau Ukraina mengincar fasilitas-fasilitas militer di Krimea, wilayah pendudukan Rusia yang dianeksasi pada 2014 silam.
"Rusia sangat ingin memastikan Ukraina tidak mendapatkan kesempatan untuk melancarkan serangan terhadap pangkalan di Krimea," katanya.