Diaspora Indonesia di Eropa Angkat Bicara Soal Ujaran Rocky Gerung ke Presiden Jokowi
Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (PERINMA) ikut buka suara terkait ujaran Rocky Gerung kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (PERINMA) ikut buka suara terkait ujaran Rocky Gerung kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Ujaran Rocky Gerung yang diduga bernada penghinaan terhadap Presiden Jokowi itu diduga dilontarkan Rocky Gerung saat menyampaikan pidato itu dalam sebuah acara organisasi buruh.
Terkait ujaran itu, Para diaspora Indonesia dari 19 negara di Eropa yang tergabung di PERINMA mengaku ikut merasakan sakit hati dan kecewa.
Mereka menilai pernyataan yang dikeluarkan oleh Rocky Gerung tersebut tidak memiliki etika dan justru merendahkan dirinya sendiri.
Baca juga: Bareskrim Terima 26 Laporan Kasus Dugaan Ujaran Kebencian Rocky Gerung ke Jokowi
Melalui Ketua Departemen Hukum, Politik, dan Perundang-undangan, Arief Imanuwarta, PERINMA mengecam keras ujaran Rocky Gerung tersebut.
Dia menilai, ujaran tersebut merupakan penghinaan terhadap Presiden Republik Indonesia.
"Rocky Gerung telah kehilangan akhlak dan akal sehatnya," kata Arief, dikutip dari pernyataan tertulisnya, Senin (21/8/2023).
Arif menyebut, PERINMA menilai ujaran Rocky Gerung punya tendensi menjatuhkan Presiden Jokowi sehingga melupakan etika dan tata krama berbicara di ruang publik.
Arief mengatakan, Diaspora Indonesia PERINMA justru merasa bangga terhada kinerja Presiden Jokowi.
"Ya, kalau menjatuhkan Pak Jokowi dari sisi kinerja kan tidak bisa, karena beliau telah memberikan banyak bukti selama dua periode pemerintahan Indonesia. Sehingga, tuduhan-tuduhan kotor dengan cara yang rendah dan provokatif, seperti Rocky Gerung begitulah," lanjut Arief.
Arief menambahkan, PERINMA juga berpendapat, pernyataan Rocky Gerung dalam podcast-nya pada 19 September 2022 yang menyatakan bahwa dirinya menghormati Pak Jokowi, juga tidak sesuai.
"Jika kita menghormati seseorang, maka akan terlihat dari ucapan dan perilaku kita pastinya," tegas Arief.
"Perbedaan pandangan dalam hal apapun, bukanlah alasan untuk kita kemudian menghina dan memilih kata-kata yang tidak pantas, apalagi dalam konteks budaya dan sopan santun adat ketimuran kita", tambahnya.
Baca juga: Bantah Mandek, Polisi Telah Periksa 7 Saksi dan Ahli Dugaan Penghinaan Marga Laoly oleh Rocky Gerung
PERINMA menghimbau agar Rocky Gerung memfokuskan dirinya kedalam kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat untuk kemajuan Indonesia secara nyata, jangan hanya terjun dalam diskusi-diskusi yang nyinyir semata.