Perawat Berhati Iblis, Bunuh 7 Bayi Secara Sadis di Inggris, Terungkap Karena Tulisan di Rumahnya
Pengadilan di Liverpool, Inggris, memvonis seorang mantan perawat dengan hukuman paling berat di negeri itu, Jumat pekan lalu.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pengadilan di Inggris memvonis seorang mantan perawat dengan hukuman paling berat di negeri itu, Jumat pekan lalu.
Lucy Letby, 33, perawat di unit neonatal Rumah Sakit Countess of Chester dekat Liverpool divonis penjara seumur hidup karena terbukti telah membunuh tujuh bayi yang baru lahir dan percobaan pembunuhan terhadap enam bayi lainnya.
Dikutip dari Reuters, keputusan tersebut dijatuhkan setelah persidangan selama sepuluh bulan, menjadikan Letby sebagai pembunuh anak paling produktif dalam sejarah Inggris modern.
Saat sidang putusan, terdakwa menolak untuk mengikuti sidang pengadilan, memilih untuk tinggal di selnya daripada menghadapi orang tua si jabang bayi yang jadi korbannya.
Baca juga: Binaragawan Bosnia Lakukan Siaran Langsung saat Bunuh Mantan Istrinya Secara Sadis
Hukuman itu diumumkan oleh Hakim James Goss, yang mengatakan pembunuh berantai itu sangat tidak berperasaan, kejam, dan licik, bertindak penuh dengan sadisme dan kedengkian.
“Selama persidangan ini, Anda dengan dingin menyangkal tanggung jawab atas kesalahan Anda. Anda tidak memiliki penyesalan. Tidak ada hal-hal yang meringankan,” kata hakim kepada terdakwa yang tidak hadir.
Sifat pembunuhan telah memberikan "keadaan luar biasa" yang diperlukan untuk memberikan hukuman yang paling berat kepada Letby yaitu hukuman seumur hidup.
Letby sekarang adalah wanita keempat di Inggris yang menerima hukuman ini, yang memastikan dia tidak akan pernah meninggalkan penjara.
Semua pelanggaran dilakukan oleh pembunuh berantai selama dia berada antara tahun 2015 dan 2016.
Otoritas Inggris masih menyelidiki waktunya di unit tersebut, berusaha untuk menentukan apakah dia bertanggung jawab atas cedera pada bayi lainnya.
Pada saat itu, dokter dikejutkan oleh serangkaian kematian dan cedera yang tidak dapat dijelaskan di antara bayi baru lahir dan bayi prematur.
Manajer rumah sakit awalnya menolak situasi tersebut sampai mendorong penyelidikan polisi, yang menyebabkan penangkapan Letby pada tahun 2018.
Pencarian di kediamannya menemukan catatan tulisan tangan di mana dia mengaku membunuh bayi-bayi itu, mengakui bahwa dia adalah "orang jahat yang mengerikan".
Namun, selama persidangan, Letby dengan tegas membantah melakukan kesalahan dan mempertahankan ketidakbersalahannya, tanpa menetapkan motif apa pun di balik kejahatannya.
Baca juga: Perawat Inggris Bunuh 7 Bayi dengan Suntikan Insulin, Divonis Penjara Seumur Hidup