Eks Agen CIA Yakin Insiden Pesawat Jatuh hingga Diduga Buat Bos Wagner Tewas adalah Permintaan Putin
Eks agen CIA meyakini insiden jatuhnya pesawat hingga adanya kabar Prigozhin tewas adalah perintah Putin.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Mantan agen CIA, Daniel Hoffman, meyakini bahwa insiden pesawat jatuh dan hingga diduga mengakibatkan bos Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, terjadi akibat permintaan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Hoffman menyebut, permintaan itu demi menunjukan kebrutalan dari Putin terhadap sosok yang dianggap pengkhianat.
Seperti diketahui, Prigozhin sempat melakukan pemberontakan terhadap Rusia pada bulan Juni 2023, namun akhirnya batal.
"Anda (Putin) ingin membuat rekan Anda mengetahui bahwa Anda adalah sosok yang brutal dan semua orang yang mengkhianati Putin akan menerima ganjarannya," ujarnya dikutip dari Reuters.
Baca juga: Pemimpin Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin Dikabarkan Tewas dalam Insiden Pesawat Jatuh
Sementara menurut pakar dari Center for European Policy Analysis, Pavel Luzin mengatakan perlakuan terhadap Prigozhin menunjukkan adanya keretakan di kalangan elit Rusia.
"Peristiwa ini menunjukkan bahwa elit Rusia berada di ambang keretakan sehingga mengakibatkan adanya kontradiksi di dalam Kremlin mencuat."
"Selain itu, koordinasi antar elite di Rusia juga sangat buruk. Jika Vladimir Putin sangatlah kuat, mengapa ia tidak menahan Prigozhin?" kata Luzin.
Di sisi lain terkait dugaan tewasnya Prigozhin, belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia.
Prigozhin Dikabarkan Tewas dalam Insiden Kecelakaan Pesawat Jatuh
Diketahui, Prigozhin masuk dalam daftar penumpang dari pesawat yang jatuh di Rusia sehingga mengakibatkan 10 orang tewas.
Kabar ini disampaikan ole Otoritas Penerbangan Sipil Rusia.
Dikutip dari BBC, pesawat pribadi yang ditumpangi Grup Wagner ditembak oleh pertahanan udara Rusia.
Akibatnya, berdasarkan grup Telegram Grey Zone, Prigozhin tewas 'akibat aksinya sebagai pengkhianat Rusia'.
Adapun insiden kecelakaan tersebut, terjadi di barat laut ibu kota Rusia, Moskow pada Rabu (23/8/2023) waktu setempat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.