Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Restoran Hingga Sekolah di Jepang Terima Banyak Telepon Melecehkan dari China, Imbas Buang Limbah

Restoran hingga sekolah yang ada di Jepang menerima banyak kasus telepon yang melecehkan dari China.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Restoran Hingga Sekolah di Jepang Terima Banyak Telepon Melecehkan dari China, Imbas Buang Limbah
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Jepang mulai membuang air limbah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima yang tidak aktif pada Kamis (24/8/2023) sekitar jam 13.00 waktu Jepang. Air limbah ini sebelumnya telah diproses PLTN Fukushima sebelum dibuang ke laut, Kamis (24/8/2023). Lokasi pembuangan air di lepas pantai PLTN Fukushima difoto dari udara. 

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Restoran hingga sekolah yang ada di Jepang menerima banyak kasus telepon yang melecehkan dari China.

Ujaran kebencian lewat telepon yang diterima Jepang berkaitan dengan pelepasan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke lautan Pasifik pada 24 Agustus lalu.

Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, juru bicara utama pemerintah Jepang, menyesalkan banyaknya kasus panggilan telepon yang melecehkan dari China.

"Banyak panggilan telepon pelecehan yang diyakini berasal dari Tiongkok terjadi di Jepang... Perkembangan ini sangat disesalkan dan kami prihatin," Hirokazu Matsuno, pada konferensi pers rutin Senin (28/8/2023), mengutip Reuters.

Jepang memulai pembuangan air pada hari Kamis sebagai langkah penting menuju penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, yang mengalami tiga kali kebocoran setelah dilanda tsunami pada tahun 2011 menyusul gempa bumi dahsyat. 

China sangat menentang tindakan tersebut.

Banyaknya panggilan yang meresahkan mendorong Wakil Menteri Luar Negeri Masataka Okano memanggil duta besar Tiongkok.

Berita Rekomendasi

Kementerian Luar Negeri Jepang dalam sebuah pernyataan, mengatakan seruan tersebut juga dilakukan di fasilitas Jepang di Tiongkok.

Kementerian Luar Negeri Jepang mendesak pemerintah China untuk segera mengambil tindakan yang tepat dan memastikan keselamatan warga Jepang.

Balai kota Fukushima mulai menerima panggilan dengan kode negara 86, yaitu untuk Tiongkok, pada hari Kamis.

Jumlah panggilan tersebut melebihi 200 pada hari berikutnya, membanjiri saluran telepon dan mengganggu pekerjaan sehari-hari pegawai kota, kata seorang pejabat kota.

Pada hari yang sama, sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di kota tersebut, 60 km barat laut dari pabrik yang lumpuh, menerima 65 panggilan serupa, katanya.

Baca juga: Jepang Klaim Tidak Ada Unsur Radioaktif dalam Makanan Laut Imbas Limbah Nuklir Fukushima

Ketika seseorang yang memahami bahasa Mandarin menerima salah satu panggilan tersebut, penelepon tersebut memberikan komentar yang menyatakan, "Mengapa Anda melepaskan air yang tercemar ke Samudera Pasifik, yang merupakan lautan bagi semua orang," kata pejabat tersebut.

Kota-kota lain, hotel dan restoran juga telah menerima panggilan serupa sejak hari dimulainya pelepasan air, kata media domestik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas