Militer Ukraina Sebut 6 Perwira Tewas Saat Helikopter Tempur Mi-8 Ditembak Jet Su-35 Rusia
Helikopter tempur Ukraina tersebut ditembak jatuh pada Kamis (31/8/2023) oleh jet tempur Su-35 Rusia ketika mencoba mendarat dalam misi tempur.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Militer Ukraina Sebut 6 Perwira Tewas Saat Helikopter Tempur Mi-8 Ditembak Jet Su-35 Rusia
TRIBUNNEWS.COM - Pihak Pertahanan Ukraina mengonfirmasi sebanyak enam perwira militernya dalam insiden yang melibatkan dua helikopter tempur Mi-8 di Donbass.
Peristiwa yang merenggut nyawa personel militer tersebut sebelumnya dilaporkan media lokal yang mencatata, ini menjadi insiden penting kedua di Angkatan Udara Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.
Helikopter tempur tersebut ditembak jatuh pada Kamis (31/8/2023) oleh jet tempur Su-35 Rusia ketika mencoba mendarat dalam misi tempur.
Disinyalir, tembakan membuat satu helikopter jatuh dan menabrak helikopter lain yang berujung pada jatuhnya dua helikopter tempur Mi-8 tersebut.
Baca juga: Ukraina Jebol Pertahanan di Zaporizhia, Rusia Kerahkan Pasukan Komando Cadangan Strategis Terakhir
Juru bicara militer Ukraina, Ilya Evlash, menambahkan pihaknya sedang menyelidiki detail insiden tersebut.
Media Ukraina pertama kali melaporkan kecelakaan itu pada hari Rabu, mengutip sumber di brigade satuan sang pilot.
Peristiwa ini terjadi di wilayah Republik Rakyat Donetsk yang dikuasai Kiev.
Laporan mengindikasikan bahwa Mi-8 terlibat dalam aksi pertempuran di dekat kota Artyomovsk, yang juga dikenal sebagai Bakhmut.
Jumat lalu, dua pesawat latih tempur L-39 Ukraina bertabrakan di Wilayah Zhytomyr di sebelah barat Kiev, yang mengakibatkan kematian tiga pilot.
Baca juga: Dua Pukulan Berat Buat Ukraina, Pilot Berkemampuan Super Tewas, Kolonel Intelijen Bunuh Diri
Salah satunya – Andrey ‘Juice’ Pilshchikov – sosok terkemuka dalam prorgam Kiev untuk mengamankan pengiriman jet tempur F-16 oleh negara Barat.
AS dan sekutunya telah berjanji untuk melatih pilot Ukraina tentang cara menggunakan pesawat buatan Amerika sebelum transfer yang dijanjikan.
Moskow mengecam penyediaan senjata yang semakin canggih dari Barat ke Kiev.
Pihak Rusia menyebut, transfer senjata hanya akan meningkatkan pertempuran dan berisiko menimbulkan konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia, namun tidak dapat mengubah hasil konflik Ukraina.
(oln/*)