Sekutu Dekat Putin Sebut Polandia 'Stupid', Presiden Belarusia: Wagner Bikin Histeria Negara Baltik
Pemimpin Belarus Kecam Polandia yang 'Bodoh' dan Baltik Menyerukan Penarikan Wagner
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sekutu Dekat Putin Sebut Polandia 'Stupid', Presiden Belarusia: Wagner Bikin Histeria Negara Baltik
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengkritik apa yang disebutnya sebagai “tuntutan bodoh” dari Polandia dan negara-negara Baltik yang meminta pejuang Wagner yang 'parkir' di negaranya untuk pergi.
Sekutu dekat Presiden Rusia, Vladimir Putin itu melontarkan kecamannya pada Kamis (31/8/2023).
Diketahui, para tentara bayaran Wagner berada di Belarus sebagai bentuk pengasingan atas aksi pemberontakan melawan kepemimpinan militer Moskow pada Juni silam.
Baca juga: Presiden Ukraina Dendam, Dianggap Pelawak Dagelan: Cerita di Balik Pertemuan Pertama Biden-Zelensky
Kehadiran para tentara Wagner ini memicu kekhawatiran dari negara-negara tetangga Belarusia.
“Mereka (Polandia dan negara-negara Baltik) punya histeria mengenai kehadiran tentara militer swasta Wagner di wilayah kami,” kata Lukashenko kepada anggota Dewan Keamanannya.
“Mereka telah mencapai titik di mana mereka menuntut penarikan (tentara Wagner) segera dari Belarus,” katanya.
Lukashenko menyebut tuntutan Polandia dan negara-negara Baltik tersebut “tidak masuk akal dan bodoh.”
Diketahui, Polandia dan negara-negara Baltik, Senin (28/8/2023) meminta Belarusia untuk mengusir anggota kelompok tentara bayaran tersebut.
Baca juga: Bos Wagner Dikubur Satu Liang Bersama Sosok Ini, Sunyinya Pemakaman Yevgeny Prigozhin
Seruan tersebut dilontarkan beberapa hari setelah pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat misterius di Rusia.
Polandia, yang berbatasan dengan Belarusia sekitar 400 kilometer (sekitar 250 mil), mengatakan ribuan pejuang Wagner ditempatkan di negara tersebut, sehingga menimbulkan ancaman keamanan.
Lituania mengatakan awal bulan ini bahwa pihaknya “menangguhkan sementara” dua dari enam penyeberangan perbatasannya dengan Belarusia atas alasan risiko keamanan yang ditimbulkan oleh Wagner.