Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beri Tank Abrams Tua, Amerika Serikat Kirim Limbah Nuklir ke Ukraina, Apa Itu Depleted Uranium?

Depleted Uranium digunakan untuk melapisi peluru hingga bisa menembus baja, atau melapis tank-tank Ukraina untuk melawan Rusia.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Beri Tank Abrams Tua, Amerika Serikat Kirim Limbah Nuklir ke Ukraina, Apa Itu Depleted Uranium?
Patrik Stollarz / AFP
Sebuah gambar yang diambil pada 21 Februari 2020 menunjukkan tank Tempur M1 Abrams dari Tim Tempur Brigade 2, Divisi Infanteri ke-3, saat peralatan militer AS tiba di Pelabuhan Bremerhaven Amerika Serikat untuk latihan militer internasional Defender 2020. Latihan DEFENDER-Eropa 20 adalah latihan multinasional pimpinan AS, termasuk partisipasi NATO, yang akan melibatkan 37.000 tentara dan berlangsung di negara-negara termasuk Jerman, Polandia, Lituania, dan Estonia pada musim semi 2020. 

Beri Tank Abrams Tua, Amerika Serikat Kirim Limbah Nuklir ke Ukraina, Apa Itu Depleted Uranium?

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat dilaporkan akan menjadi negara kedua setelah Inggris yang memberi lampu hijau pada pengiriman cangkang uranium yang sudah habis (depleted uranium/DU) ke Ukraina.

Menurut Reuters, pengiriman DU itu diiringi kekhawatiran kalau limbah nuklir itu bisa menimbulkan dampak negatif yang dramatis terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.

DU tersebut ditujukan untuk perbaikan dan modifikasi tank Abrams AS, yang pengiriman pertamanya diperkirakan akan tiba di Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.

Baca juga: 200 Tentara Kiev Selesaikan Pelatihan, AS Kirim Puluhan Tank Tua Abrams M1A1 ke Ukraina

Menurut beberapa pejabat AS yang tidak disebutkan namanya dan sebuah dokumen yang dikutip oleh Reuters pada Sabtu (2/2/2023), cangkang uranium yang habis tersebut akan menjadi bagian dari sumbangan tambahan senjata bernilai jutaan dolar yang diperkirakan akan diumumkan AS minggu depan.

Rencana pengiriman DU ini menyusul tindakan kontroversial lainnya oleh AS yang juga berencana memasok munisi tandan (cluster bom) ke Ukraina. Ini bahkan dikritik oleh beberapa sekutu terdekat Washington.

Jika Gedung Putih menyetujui pengiriman DU ke Ukraina, hal ini akan mengikuti langkah Inggris yang sebelumnya mengumumkan pengiriman serupa pada Maret lalu.

Berita Rekomendasi

Keputusan Inggris menimbulkan kemarahan di Moskow.

Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan pengiriman tersebut akan membawa “eskalasi ini ke tahap baru dan sangat serius.”

Kedutaan Besar Rusia di London menuduh AS dan sekutunya bersedia mengubah Ukraina “tidak hanya menjadi tempat latihan militer anti-Rusia, tetapi juga tempat pembuangan radioaktif.”

FOTO FILE: Tank M1A1 Abrams Amerika Serikat diperlukan untuk melatih pasukan Ukraina menunggu diangkut ke area pelatihan di Grafenwoehr, Jerman, 14 Mei 2023.
FOTO FILE: Tank M1A1 Abrams Amerika Serikat diperlukan untuk melatih pasukan Ukraina menunggu diangkut ke area pelatihan di Grafenwoehr, Jerman, 14 Mei 2023. (Angkatan Darat AS/Spc. Christian Carrillo)

"Ketika bom beracun pertama kali muncul di Ukraina, Moskow memperingatkan bahwa Inggris akan “bertanggung jawab” atas kerugian yang tidak dapat diperbaiki yang menimpa warga sipil dan tentara," katanya saat itu.

Namun, para pejabat Inggris dan AS membantah bahaya kesehatan terkait dengan DU.


AS dan Inggris dilaporkan juga menolak penelitian yang menunjukkan bahwa senjata tersebut terkait dengan lonjakan penyakit kanker dan cacat lahir di Irak, lokasi di mana pertama kali DU digunakan untuk memperkuat lapisan peluru dan kendaraan lapis baja.

Setelah tindakan Inggris tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Moskow akan merespons dengan menempatkan senjata nuklir taktis di negara tetangga Belarusia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas