Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aturan Baru Tentara Ukraina, Penderita HIV Pun Harus Ikut Wajib Militer di Masa Perang Lawan Rusia

Kewalahan melawan Rusia, Ukraina akan mengizinkan orang-orang dengan berbagai kondisi, termasuk HIV dan hepatitis, untuk masuk militer

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Aturan Baru Tentara Ukraina, Penderita HIV Pun Harus Ikut Wajib Militer di Masa Perang Lawan Rusia
AFP / Anatolii Stepanov
FOTO FILE - Tentara Ukraina saat masa perang melawan Rusia. 

Aturan Baru Tentara Ukraina, Penderita HIV Harus Ikut Wajib Militer di Masa Perang Lawan Rusia

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Ukraina dilaporkan mengubah persyaratan dinas militer bagi warganya dalam masa perang melawan Rusia.

Aturan itu disebutkan kini mengizinkan wajib militer bagi orang-orang dengan berbagai kondisi penyakit kronis.

Berdasarkan keputusan baru tersebut, dilansir Russia Today, yang mulai berlaku pada akhir bulan Agustus, pihak militer Ukraina kini dapat mewajibkan wajib militer terhadap orang-orang dengan kondisi tertentu.

Baca juga: Intelijen Ukraina Ejek Aksi Rusia: Sayap Pesawat Bomber Tu-95 Dilapis Ban Mobil Gegara Drone Nakal

Kondisi tertentu itu termasuk berbagai jenis hepatitis, HIV tanpa gejala, tuberkulosis yang diobati secara klinis, serta berbagai penyakit darah.

Aturan baru ini juga mengizinkan wajib militer bagi orang-orang dengan “manifestasi gangguan mental ringan jangka pendek,” serta “penyakit sistem saraf pusat yang berkembang secara perlahan.”

Selain mencabut pembatasan terhadap kelompok-kelompok yang disebutkan di atas, militer juga meringankan persyaratan kesehatan bagi mereka yang ingin bertugas di unit elite pasukan Ukraina, angkatan udara dan laut.

Berita Rekomendasi

Ukraina meluncurkan mobilisasi perekrutan militer pada awal-awal perang melawan Rusia, yang pecah pada Februari 2022.

Dalam beberapa bulan terakhir, Kiev tampaknya telah meningkatkan upaya wajib militernya.

Foto ini menunjukkan pemandangan dari atas lokasi kuburan tentara Ukraina yang tewas dalam aksi pertempuran melawan invasi besar-besaran Rusia ke negara itu, 6 Desember 2022 di Kharkiv, Ukraina. Korban dianggap melonjak bertepatan dengan serangan balasan Ukraina, tetapi Kyiv mengatakan pasukannya tetap membuat kemajuan yang signifikan.
Foto ini menunjukkan pemandangan dari atas lokasi kuburan tentara Ukraina yang tewas dalam aksi pertempuran melawan invasi besar-besaran Rusia ke negara itu, 6 Desember 2022 di Kharkiv, Ukraina. Korban dianggap melonjak bertepatan dengan serangan balasan Ukraina, tetapi Kyiv mengatakan pasukannya tetap membuat kemajuan yang signifikan. (YAN DOBRONOSOV/GLOBAL IMAGES UKRAINA VIA GETTY)

RT melaporkan, hal itu ditunjukkan oleh video yang beredar secara online yang menunjukkan petugas wajib militer mengejar calon wajib militer di jalanan, secara fisik. menyerang mereka, dan mengancam mereka dengan senjata.

Pasukan Kiev menderita kerugian besar baik personel maupun perangkat keras di tengah upaya serangan balasan terhadap pasukan Rusia yang dimulai sejak Juni.

Sejauh ini, serangan balik Ukraina ke wilayah pendudukan Rusia cedenrung mandek karena berbagai faktor.

Sebaliknya, puluhan tank dan kendaraan lapis baja yang dipasok Barat, termasuk tank Leopard 2 buatan Jerman dan kendaraan tempur infanteri Bradley buatan AS, serta ribuan prajurit, dilaporkan gugur dan rusak dalam perang.

(oln/*/RT)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas