Fokus Urus Pilpres Taiwan, Bos Foxconn Terry Resmi Mundur dari Kursi Kepemimpinan
Terry Gou sebelumnya telah berulang kali memberikan sinyal bahwa dirinya akan bergabung dalam partai oposisi utama Taiwan.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TAIPEI - Terry Gou secara resmi pamit undur diri dari kursi CEO Foxconn Technology Group, pasca terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai presiden Taiwan dalam ajang pilpres 2024.
Sebelum pengumuman tersebut resmi dirilis, Terry Gou sebelumnya telah berulang kali memberikan sinyal bahwa dirinya akan bergabung dalam partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang (KMT) dan meninggalkan pabrik Foxconn penyuplai Apple.
Namun sepekan setelah mencalonkan diri sebagai kandidat independen dalam pemilihan presiden Taiwan yang akan diadakan pada Januari 2024, Terry Gou akhirnya resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO.
Baca juga: Pendiri Foxconn Terry Gou Desak Pemerintah China Longgarkan Pembatasan Covid-19
Kabar ini juga turut dibenarkan oleh juru bicara Foxconn, dalam keterangan tertulisnya pihak perusahaan menjelaskan bahwa Terry Gou telah menyerahkan kepemimpinan kelompok kepada manajer profesional dengan alasan pribadi pada Senin (4/9/2023).
Seperti diketahui, pencalonan ini bukan kali pertama yang dilakukan Gou.
Sebelumnya di tahun 2019, miliarder berusia 71 tahun ini sempat mencalonkan diri sebagai calon presiden Taiwan. Namun secara mengejutkan Gou memutuskan untuk mundur dan tidak akan ambil bagian dalam pencalonan presiden Taiwan 2019.
Tak dijelaskan mengapa Gou mundur dalam pencalonan tersebut, namun menurut berita yang beredar keputusan tersebut diambil lantaran Gou merasa kesulitan untuk memulihkan perpecahan yang terjadi di dalam negaranya.
Seiring berjalannya waktu, Gou akhirnya kembali terjun dalam pilpres Taiwan bergabung bersama dua kandidat lainnya yakni ada mantan walikota Taipei Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan kecil, dan Hou Yu-ih dari partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang, seperti yang dikutip dari Focus Taiwan.
Dengan berbekal pengalaman mengurus perusahaan teknologi terbesar di dunia, Foxconn. Pria 72 tahun itu pada November lalu sukses mengumpulkan 290.000 tanda tangan untuk memenuhi syarat sebagai kandidat independen.
Kendati masih berpeluang kalah dalam pilpres kali ini, namun Gou mengungkap bahwa pihaknya akan terus menyerukan perdamaian dengan pemerintah China, yang belakangan tengah bersitegang akibat konflik wilayah.
“Beri saya waktu empat tahun dan saya berjanji akan mencapai 50 tahun perdamaian di Selat Taiwan dan membangun fondasi rasa saling percaya yang terdalam di seluruh selat,” katanya dalam seruan kepada pemilih Taiwan.