Jenderal Tinggi Putin 'Pingsan' Dibentak Bawahan Saat Tentara Rusia Tertekan di Zaporizhia
Sebuah audio bocor mengungkap Panglima Angkatan Darat Putin 'Pingsan' setelah mendapat Kata-kata kasar dari Bawahannya.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Terungkap, Jenderal Tinggi Putin 'Pingsan' Dibentak Bawahan Saat Pasukan Rusia Tertekan di Zaporizhia
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah rekaman audio kontroversial berisi percakapan antara jenderal tinggi militer Rusia beredar luas.
Dari rekaman audio yang diduga bocor itu, Jenderal utama Presiden Rusia Vladimir Putin, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Valery Gerasimov, "pingsan" setelah mendengar kata-kata kasar dari bawahannya.
Sang bawahan sekarang dipecat dari posisinya di angkatan bersenjata Rusia.
Baca juga: VIDEO Tank Andalan Inggris Challenger 2 yang Dipakai Ukraina Hancur Kena Roket Rusia
Bocoran rekaman audio itu diduga berasal dari saluran Telegram VChK-OGPU, channel yang terafiliasi dengan pasukan keamanan Rusia.
VChK-OGPU mengklaim bocoran pesan audio itu berisi percakapan Mayor Jenderal Ivan Popov, komandan pasukan Tentara Gabungan ke-58 Rusia.
Unit ini sudah dibubarkan pada bulan Juli.
Dalam pesan suara yang belakangan diunggah anggota parlemen Rusia Andrei Gurulyov, Popov mengatakan kalau dia dipecat sebagai komandan setelah mengatakan kebenaran tentang petinggi Kremlin dan tentang situasi di wilayah Zaporizhia di Ukraina.
Sebagai gambaran, menyampaikan kabar negatif dari garis depan pertempuran menjadi hal tabu bagi tentara Rusia. Namun bagi Popov, keadaan yang sebenarnya harus tetap disampaikan ke atasan.
Sumber-sumber informasi di Rusia, termasuk saluran Telegram VChK-OGPU, mengklaim rekaman suara itu merupakan percakapan Popov dengan seorang mantan bawahannya.
Mantan bawahan Popov -yang ditempatkan di garis depan di Zaporizhia- disebutkan lebih memilih 'curhat' ke mantan atasannya tersebut untuk mengabarkan situasi tertekan tentara Rusia di Zaporizhia.
Wilayah ini memang menjadi target serangan tentara Ukraina yang bersikeras mau merebut kembali wilayah itu dari pendudukan Rusia.
Alih-alih melapor ke atasan baru, perwira yang pernah bertugas di Tentara Gabungan ke-58 Rusia lebih memilih menceritakan kondisi terkini di garis depan ke Popov.
"Para perwira Angkatan Darat ke-58, yang tidak menunggu dukungan dari komando baru dan Staf Umum, beralih (memilih bercerita) ke mantan komandan mereka Ivan Popov. Sebagai tanggapan, Jenderal Popov mendesak para perwira untuk tetap teguh dan hanya melaporkan kebenaran," ungkap saluran Telegram VChK-OGPU.