Media Rusia Soroti Wanti-wanti Presiden Jokowi, Negara Asia-Pasifik Jangan Jadi Antek Asing
Komentar Presiden Joko Widodo muncul segera setelah Menteri Pertahanan Jakarta, Prabowo Subianto, mengunjungi ibu kota Amerika Serikat
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Media Rusia Soroti Wanti-wanti Presiden Jokowi Negara Asia-Pasifik Jangan Jadi Antek Asing
TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) pada pembukaan KTT ASEAN plus Three di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu, (6/9/ 2023), menjadi perhatian publik internasional.
Media Rusia, Russia Today, menggarisbawahi pernyataan Jokowi yang mewanti-wanti agar negara-negara di Asia-Pasifik tidak boleh menjadi proxy (wakil) kekuatan asing.
Pada pembukaan KTT ASEAN tersebut, Presiden Jokowi menekankan perlunya persatuan dalam ASEAN, dengan mengatakan kalau blok ekonomi Asia Tenggara harus menjaga hubungan baik demi stabilitas regional.
Baca juga: Rusia Tarik Mundur Pasukan dari Robotine, Tanda-tanda Kalah atau Strategi Taktis Lawan Ukraina?
Berbicara pada pertemuan puncak kelompok tersebut di Jakarta pada hari Rabu, Presiden Jokowi meminta negara-negara anggota ASEAN untuk bekerja sama untuk mencapai kerja sama yang adil dan saling menguntungkan.
Presiden juga dan mendesak agar tidak terjadi perselisihan dan perselisihan antarnegara bertetangga.
“ASEAN telah sepakat untuk tidak menjadi proxy bagi negara mana pun. Jangan jadikan kapal kita menjadi medan persaingan yang bersifat destruktif,” ujarnya.
“Kita sebagai pemimpin harus memastikan kapal ini terus bergerak dan berlayar dan kita harus menjadi kaptennya untuk mencapai perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan bersama,” kata Presiden dilansir Russia Today.
Presiden Indonesia itu juga menyerukan strategi taktis jangka panjang dan mengatakan bahwa anggota ASEAN harus merancang rencana kerja sama yang relevan dan memenuhi harapan masyarakat.
Singgung Klaim Pentagon yang Dibantah Prabowo
"Komentar Presiden Joko Widodo muncul segera setelah Menteri Pertahanan Jakarta, Prabowo Subianto, mengunjungi ibu kota AS untuk melakukan pembicaraan dengan rekannya dari Amerika," ulas Russia Today.
Media tersebut menyinggung soal klaim Pentagon yang mengeluarkan “pernyataan pers bersama,” diklaim kalau Menhan Prabowo Subianto dan mengkritik Rusia dan Tiongkok.
Baca juga: Media Rusia Soroti Pernyataan Menhan Prabowo yang Bantah Klaim Pentagon Soal Rusia dan China
"Namun, Prabowo Subianto kemudian menjauhkan diri dari pernyataan bersama tersebut dan bersikeras bahwa Indonesia mengupayakan hubungan baik dengan kedua negara," ulas Russia Today.
“Tidak ada pernyataan bersama dan tidak ada konferensi pers. Yang penting saya garis bawahi adalah hubungan kita dengan Tiongkok sangat baik. Kami saling menghormati, kami sudah memiliki saling pengertian. Saya sampaikan di AS,” kata Subianto.
“Kami berteman dekat dengan Tiongkok, kami menghormati Amerika, dan kami menjalin persahabatan dengan Rusia.”
AS dan Rusia telah terjebak dalam perselisihan mengenai Ukraina sejak Moskow melancarkan operasi militernya pada Februari 2022.
Pada saat yang sama, ketegangan terus berlanjut antara Washington dan Beijing mengenai berbagai masalah mulai dari perdagangan hingga Taiwan.
Menteri Pertahanan Indonesia juga membahas rencana kunjungan ke Beijing dan Moskow dalam beberapa bulan mendatang, yang semakin menggarisbawahi sikap Indonesia yang lebih ramah terhadap kedua negara tersebut.
Didirikan pada puncak Perang Dingin, blok ASEAN terdiri dari 10 negara anggota dan mencakup sekitar 600 juta orang.
Organisasi ini menempatkan fokus utama pada pembangunan ekonomi, namun juga memelihara jaringan aliansi dan kemitraan untuk mendorong diplomasi di wilayah tersebut.
Anggota ASEAN akan bertemu lagi akhir pekan ini dalam KTT Asia Timur, yang akan dihadiri oleh pejabat tinggi dari Rusia, Tiongkok, India, Jepang, dan Amerika Serikat.
(oln/*/RT)