Wapres AS Sebut Indonesia Mitra Kuat Upaya Pulihkan Jalan Myanmar Menuju Demokrasi
Hal tersebut dikatakan Kamala ketika melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris bicara soal Indonesia yang kini mengetuai KTT ke-43 ASEAN serta bagaimana upaya kedua negara, Indonesia dan AS, terkait konflik di Myanmar.
Hal tersebut dikatakan Kamala ketika melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Anda telah menjadikan ASEAN prioritas untuk memberikan hasil nyata, dengan penekanan khusus pada pertumbuhan ekonomi. Dan Anda telah menjadi mitra yang kuat saat kami berupaya memulihkan jalan Myanmar menuju demokrasi," kata Kamala di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (6/9/2023).
Hubungan Indonesia dan AS, dikatakan Kamala, telah berdampak pada keamanan dan kemakmuran bagi kedua negara maupun kawasan Indopasifik.
"Hari ini kami ingin meelanjutkan hubungan bilateral yang akan kami perkuat dan kami akan bekerja sama," ujar Kamala.
Baca juga: Siapa Saja yang Sudah Datang ke KTT ASEAN dan Apa yang Dibicarakan Sejauh Ini?
Kamala juga mengaku senang dapat bertemu kembali dengan Jokowi. Adapun Kamala terakhir bertemu Jokowi dalam pertemuan pemimpin APEC di Bangkok pada November 2022.
"Merupakan sebuah kehormatan bagi saya untuk bersama Presiden Joe Biden menjamu Anda di KTT Spesial ASEAN-AS," ujar Kamala.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka KTT ASEAN-Amerika Serikat, di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu, (7/9/2023). KTT tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden AS Karmala Haris dan juga para Pemimpin negara-negara ASEAN.
Dalam sambutannya Presiden mengatakan bahwa Asia Tenggara merupakan kawasan yang sangat menjanjikan. ASEAN diprediksi pada tahun 2045 menjadi urat nadi perdagangan internasional.
"Dan berkontribusi 5,4 persen terhadap GDP dunia," Kata Jokowi.
Oleh karena itu kata dia, kemitraan yang kokoh dan berkelanjutan antara ASEAN dan Amerika Serikat, tidak hanya menguntungkan ASEAN, tapi juga akan menguntungkan Amerika Serikat.
"Namun kemitraan tersebut hanya akan terwujud jika terdapat komitmen kuat dari kedua belah pihak dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan," katanya.
Presiden mengatakan ASEAN telah sepakat untuk terus menjalankan fungsinya sebagai lokomotif perdamaian dan stabilitas kawasan, dimana Indo-Pasifik harus menjadi platform bagi kolaborasi. ASEAN mengajak Amerika untuk membantu menjalankan fungsi tersebut.
"Oleh sebab itu, ASEAN mengajak Amerika Serikat untuk menjadi positive force dalam menciptakan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera melalui kerja sama konkret yang inklusi," katanya.