Di Jakarta, Wapres AS Kamala Harris Membuat Pernyataan yang Bikin Gempar Publik Amerika, Ada Apa?
Pernyataan Kamala yang menyatakan siap menggantikan Joe Biden sebagai Presiden yang bikin gempar.
Editor: Hasanudin Aco
Misalnya, para pembantu Trump di Gedung Putih sering ditanya tentang menurunnya kesehatan Hakim Agung Ruth Bader Ginsburg sebelum kematiannya pada tahun 2020, namun menolak berkomentar dengan mengatakan secara pribadi bahwa mereka takut dianggap sebagai “burung nasar.”
Menurut survei Kamala Harris bahkan memiliki peringkat kesukaan yang lebih rendah daripada Joe Biden.
Menurut rata-rata jajak pendapat RealClearPolitics baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa 40,7 persen masyarakat menyetujui pekerjaannya, dibandingkan 41,7 persen yang menyetujui atasannya.
Biden sedang mengincar masa jabatan kedua pada pemilu presiden Amerika tahun depan, meskipun ia akan berusia 86 tahun setelah meninggalkan jabatannya.
Biden dilaporkan tidak puas dengan Harris, meski memujinya di depan umum.
“Salah satu titik ketegangan dalam hubungan mereka adalah saya tidak berpikir bahwa presiden melihatnya sebagai seseorang yang mengabaikan apa pun” karena “takut membuat kesalahan,” kata seorang mantan pejabat Gedung Putih kepada Reuters pada bulan Mei.
Penulis Chris Whipple, pakar kepegawaian West Wing, menulis dalam bukunya “The Fight of His Life,” yang dirilis pada bulan Januari, bahwa Biden menganggap Harris sebagai “pekerjaan yang sedang dalam proses.”
Kamala Harris di Jakarta
Di sela pertemuan para pemimpin dunia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN, Wakil Presiden Amerika Kamala Harris menyatakan ketertarikannya menjalin kemitraan strategis dengan Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Kamala Harris saat menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Ruang Kakatua, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (06/09/2023).
Kemala Harris menilai Indonesia sebagai salah satu negara yang memegang peran penting dalam membantu meningkatkan kemakmuran dan keamanan di kawasan Asia Tenggara.
Hal tersebut ditandai dengan pulihnya perekonomian Indonesia hingga menyentuh ke level 5,17 persen secara tahunan (yoy) di kuartal kedua 2023.
Mengalahkan ekonomi Singapura yang hanya tumbuh 0,7 persen, sementara ekonomi Filipina berada dikisaran 4,3 persen, Malaysia melesat tipis sebesar 5,6 persen dan Vietnam 4,14 persen.
Tingkat inflasi Indonesia juga terus menunjukan pemulihan hingga turun di bawah 4 persen. Alasan ini yang membuat AS kepincut untuk meningkatkan arus bisnis dengan Indonesia melalui bingkai ekonomi Indopasifik.