Serangan Rusia di Sebuah Pasar Tewaskan 17 Orang saat Antony Blinken Kunjungi Ibu Kota Ukraina
Sebuah pasar di Ukraina terkena serangan udara Rusia, 17 orang tewas. Di saat yang sama, menlu AS sedang berkunjung ke ibu kota.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya 17 orang tewas dan 32 lainnya luka-luka akibat serangan Rusia di sebuah pasar yang ramai di Kota Kostiantynivka, Ukraina timur pada hari Rabu (6/9/2023).
Di saat yang sama, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sedang mengunjungi Kyiv, kata para pejabat Ukraina.
Dilansir Reuters, rekaman yang dibagikan di media sosial oleh pejabat kepresidenan, memperlihatkan orang-orang terjatuh ke tanah atau berlari mencari perlindungan setelah terjadi ledakan besar di depan mereka.
Beberapa detik sebelumnya, beberapa orang melihat ke langit ketika mereka mendengar suara seperti rudal mendekat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengutuk serangan itu.
Ia mengatakan sebuah pasar, toko-toko dan apotek telah diserang di kota industri yang dekat dengan medan perang.
Baca juga: Serangan Rudal Rusia di Ukraina Timur Tewaskan 16 Orang, Zelensky: Kejahatan yang Kurang Ajar
“Kejahatan Rusia ini harus dikalahkan sesegera mungkin,” kata Zelensky melalui aplikasi pesan Telegram.
"Ketika seseorang di dunia ini masih berusaha berurusan dengan apa pun yang berbau Rusia, itu berarti mereka menutup mata terhadap kenyataan ini."
"Keberanian dari kejahatan. Benar-benar tidak berperikemanusiaan."
Zelensky kemudian mengatakan pada konferensi pers di ibu kota Kyiv bahwa dia yakin serangan itu adalah serangan yang disengaja terhadap “kota yang damai”.
Rekaman video yang diambil Reuters setelah serangan itu menunjukkan bagian depan toko hancur, mobil-mobil hancur, dan jalan dipenuhi puing-puing dan logam bengkok.
Seorang saksi mata menceritakan detik-detik serangan udara Rusia itu.
“Saya hanya melihat kilatan lalu berteriak kepada rekan-rekan saya: 'Berbaring di lantai. Semua pelanggan berbaring di lantai!'."
"Saya mendengar barang-barang berjatuhan, lalu semuanya tertutup asap dan api mulai menyala,” kata Diana Khodak, seorang pegawai apotek menjadi sasaran serangan itu.
“Seorang wanita masuk ke apotek sendirian. Lengan dan kakinya berdarah, lengannya terluka parah."
"Wanita lain dibawa masuk oleh tentara. Dia mengalami patah tulang terbuka dan tulangnya menonjol keluar dari kakinya," kata Khodak.
Baca juga: Inggris Ogah Ganti Tank Challenger 2 yang Hancur Kena Artileri Rusia di Ukraina: Kena Hantam 2 Kali
Kostiantynivka, yang berpenduduk sekitar 70.000 jiwa sebelum invasi Rusia 18 bulan lalu, berjarak sekitar 30 km dari kota Bakhmut yang hancur, tempat pertempuran sengit berlangsung selama berbulan-bulan.
Jaraknya sekitar 560 km dari Kyiv, tempat Blinken bertemu Zelensky dan para pemimpin Ukraina lainnya.
Kunjungan Blinken itu dimaksudkan untuk menunjukkan dukungan bagi Ukraina melawan invasi Rusia.
Blinken mengatakan Ukraina telah mencapai kemajuan penting dalam serangan balasannya yang telah berlangsung selama tiga bulan terhadap pasukan Rusia.
Ia mengumumkan paket baru bantuan masa perang AS senilai lebih dari $1 miliar.
Rusia tidak segera mengomentari serangan tersebut.
Kremlin sebelumnya mengomentari kunjungan Blinken, bahwa Moskow yakin Washington berencana untuk terus mendanai militer Ukraina untuk mengobarkan perang ini hingga Ukraina terakhir.
Serangkaian Serangan
Serangan pada hari Rabu ini menyusul serangkaian serangan Rusia terhadap kota-kota di Ukraina timur yang mana infrastruktur sipil terkena dampaknya, termasuk sebuah kafe populer, hotel dan toko-toko.
Serangan ini juga terjadi setelah serangan udara beberapa jam sebelumnya di Kyiv dan wilayah selatan Odessa.
Baca juga: Vladimir Putin: Barat Gunakan Darah Yahudi di Zelensky Sebagai Pengalih Paham Nazi di Ukraina
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di ibu kota namun para pejabat mengatakan satu orang tewas di wilayah Odessa.
Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan di Kostiantynivka telah selesai.
“Hingga pukul 18.00, 17 orang tewas dan 32 lainnya luka-luka akibat penembakan Rusia,” katanya.
Polisi mengatakan pasar sedang ramai ketika terjadi serangan sekitar pukul 14.00.
Hampir 30 kios perbelanjaan, satu blok apartemen, bank dan mobil rusak.
Sebuah video yang dirilis oleh polisi menunjukkan tim penyelamat mencari menelusuri kios-kios.
Video itu juga memperlihatkan apotek yang lantainya berlumuran darah.
"Pada saat serangan terjadi, warga sipil ada di sini, mereka membeli obat-obatan dan inilah yang terjadi."
"Banyak orang tewas di sini, seluruh lantai berlumuran darah," kata juru bicara polisi dalam video tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)