Pasangan Suami-Istri Asal Austria yang Sedang Bulan Madu Hilang Tersapu Banjir di Yunani
Pasangan suami-istri asal Austria hilang tersapu banjir ketika sedang berbulan madu di Yunani. Kini keberadaan mereka sedang dicari.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami-istri asal Austria hilang tersapu banjir ketika sedang berbulan madu di Yunani.
Hujan lebat yang terjadi di Yunani menyapu rumah yang tengah mereka tempati untuk berbulan madu.
Akibat kejadian tersebut, layanan darurat di sana sedang berusaha untuk mencari pasangan tersebut dan beberapa orang lainnya yang hilang.
Baca juga: 14 Orang Tewas Akibat Hujan Badai di Yunani, Turki, dan Bulgaria
Dilansir BBC, warga di Yunani tengah terjebak di atap rumah mereka setelah banjir membuat seluruh desa terendam air.
Lebih dari selusin orang kini diketahui tewas sejak Badai Daniel melanda Yunani, Turki, dan Bulgaria minggu ini.
Pasangan Austria itu memutuskan untuk berlindung di dalam bungalo yang mereka sewa untuk bulan madu ketika hujan lebat melanda Yunani tengah, kata pemilik penginapan, Thanasis Samaras.
Namun rumah di resor pantai Potistika, dekat Gunung Pelion, kemudian tersapu banjir bandang ke laut.
Thanasis Samaras dan tamu lainnya telah pindah ke tempat yang lebih tinggi dan menyarankan pasangan tersebut untuk melakukan hal yang sama.
"Situasinya sangat buruk. Sangat sulit memutuskan apa yang harus dilakukan pada saat seperti itu," kata Samaras dikutip dari BBC.
Dia menambahkan bahwa pasangan tersebut, yang berasal dari kota Graz di Austria, menikah tak lama setelah tiba berlibur.
Pemadam kebakaran Yunani mengatakan pihaknya memiliki tim di daerah tersebut untuk mencari orang hilang, termasuk pengantin baru.
Beberapa wilayah Yunani menerima curah hujan hingga 800mm (31,5 inci) dalam beberapa hari terakhir, lebih banyak dari biasanya yang terlihat sepanjang tahun.
Dataran Karditsa di Yunani tengah digambarkan telah berubah menjadi danau, dengan desa-desa di sekitar Palamas tenggelam air.
Walikota Palamas, Giorgos Sakellariou, menyampaikan permohonan bantuan yang dramatis di TV Yunani, dengan mengatakan bahwa orang-orang terdampar di rumah mereka dan menghadapi bahaya.
"Situasi di Palamas sungguh tragis," katanya kepada Skai TV.
"Orang-orang terjebak di dalam rumah mereka. Kami akan membuat orang-orang tenggelam," tuturnya.
Sementara itu, upaya penyelamatan terhambat setelah beberapa jembatan di wilayah tersebut runtuh dan jalan rusak parah.
Badai Daniel telah melanda Yunani, Turki dan Bulgaria sejak Senin (4/9).
Lebih dari selusin orang diketahui tewas, setidaknya empat di antaranya berada di Yunani.
Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa pemanasan global berarti lebih banyak air yang menguap selama musim panas sehingga menyebabkan badai yang lebih dahsyat.
Di sisin lain, Yunani juga tengah berjuang melawan kebakaran hutan yang dahsyat hampir sepanjang musim panas.
Ini termasuk rekor kematian terbesar di Uni Eropa, di mana sedikitnya 20 orang tewas pada bulan lalu.
(Tribunnews.com/Deni)