Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Korban Gempa Maroko, Terjebak Pilihan antara Selamatkan Anak atau Orang Tua

Salah satu korban gempa Maroko, Tayeb ait Ighenbaz, sempat terjebak dalam pilihan sulit, antara menyelamatkan anak atau orang tuanya.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Kisah Korban Gempa Maroko, Terjebak Pilihan antara Selamatkan Anak atau Orang Tua
AP/Mosa'ab Elshamy
Kaki seorang pria terjebak di bawah reruntuhan saat operasi penyelamatan sedang berlangsung, setelah gempa bumi, di desa Moulay Brahim, dekat Marrakesh, Maroko, Sabtu (9/9/2023). Salah satu korban gempa Maroko, Tayeb ait Ighenbaz, sempat terjebak dalam pilihan sulit, antara menyelamatkan anak atau orang tuanya. 

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu korban gempa Maroko, Tayeb ait Ighenbaz, sempat terjebak dalam pilihan sulit, antara menyelamatkan anak atau orang tuanya.

Saat itu, anaknya yang masih berusia 11 tahun dan orang tuanya tengah terjebak di bawah reruntuhan setelah gempa bumi melanda Maroko.

Tayeb ait Ighenbaz mengaku dirinya dihantui oleh keputusan yang harus diambilnya kala itu.

Dilansir BBC, saat itu Tayeb bersama istrinya, dua anak, dan orang tuanya sedang berada di rumah kala gempa melanda, Jumat (8/9/2023) malam, waktu setempat.

Baca juga: Gempa Maroko: Hampir 2.500 orang tewas, banyak korban terjebak di bawah reruntuhan

"Semua terjadi begitu cepat. Ketika gempa terjadi, kami semua berlari ke pintu," kenang pria yang berprofesi sebagai penggembala kambing itu dikutip dari BBC.

"Ayah saya sedang tidur dan saya berteriak pada ibu saya untuk datang, tetapi dia tetap di belakang untuk menunggunya," jelasnya.

Di sisi lain, ia hanya bisa melihat istri dan putrinya.

Berita Rekomendasi

Saat Tayeb berjalan kembali ke gedung yang runtuh, ia menemukan putra dan orang tuanya terperangkap di bawah puing-puing.

Dia bisa melihat tangan putranya menyembul dari balik reruntuhan.

Tayeb tahu dia harus bertindak cepat, dan menuju ke arah putranya, Adam, dengan putus asa menggali puing-puing untuk menariknya keluar.

Orang-orang memeriksa rumah mereka yang rusak pasca gempa bumi di desa Moulay Brahim, dekat Marrakesh, Maroko, Sabtu, 9 September 2023. Gempa bumi yang jarang terjadi dan kuat melanda Maroko Jumat malam, menewaskan lebih dari 800 orang dan merusak bangunan dari desa-desa di Atlas Pegunungan ke kota bersejarah Marrakesh. Namun jumlah total korban jiwa tidak diketahui karena tim penyelamat berjuang untuk melewati jalan-jalan berbatu menuju desa-desa pegunungan terpencil yang paling terkena dampaknya. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)
Orang-orang memeriksa rumah mereka yang rusak pasca gempa bumi di desa Moulay Brahim, dekat Marrakesh, Maroko, Sabtu, 9 September 2023. Gempa bumi yang jarang terjadi dan kuat melanda Maroko Jumat malam, menewaskan lebih dari 800 orang dan merusak bangunan dari desa-desa di Atlas Pegunungan ke kota bersejarah Marrakesh. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy)

Ketika dia menoleh ke orang tuanya, yang terjebak di bawah lempengan batu besar, dia mengatakan semuanya sudah terlambat.

"Saya harus memilih antara orang tua dan anak saya," sambungnya.

"Saya tidak bisa membantu orang tua saya karena tembok itu runtuh dan menutupi separuh tubuh mereka."

"Sedih sekali. Saya melihat orang tua saya sekarat," ungkap Tayeb.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas