Memperingati Serangan Teror 11 September 2001 atau 9/11 di AS, Berapa Banyak yang Tewas?
Hampir 3000 orang tewas dalam serangan teroris 9/11 di Amerika Serikat. Empat pesawat dibajak untuk menyerang tiga titik berbeda.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - 22 tahun lalu tepatnya pada 11 September 2001, Amerika Serikat mengalami serangan teroris paling mematikan dalam sejarah, menewaskan hampir 3000 orang.
4 pesawat dibajak dan menyerang tiga titik berbeda.
Dua pesawat menabrak Menara Kembar World Trade Center (WTC) di New York City sementara satu pesawat lainnya menabrak Pentagon di Arlington, Virginia.
Pesawat keempat jatuh meski para penumpang sempat melawan pembajak.
Dilansir Independent, berikut kronologi kejadian di ketiga titik tersebut.
World Trade Center
Baca juga: Dua Korban 9/11 Teridentifikasi Lebih dari Dua Dekade setelah Serangan World Trade Center
Pada pukul 08:46, sebuah pesawat American Airlines menabrak Menara Utara World Trade Center.
Di dalamnya ada 76 penumpang dan 11 awak, semuanya tewas seketika.
Beberapa menit berikutnya, beberapa orang masih percaya bahwa tabrakan itu adalah sebuah kecelakaan.
Namun pada pukul 09:03, pesawat kedua menabrak Menara Selatan.
Pada titik ini jelas bahwa insiden ini bukanlah suatu kebetulan.
Serangan teroris sedang berlangsung, yang rupanya dilakukan oleh ekstremis al-Qaeda.
Mereka membajak beberapa pesawat dan menggunakannya sebagai misil.
Kebakaran akibat kecelakaan di Menara Kembar, yang diperparah dengan terbakarnya bahan bakar pesawat, menyebabkan kerusakan parah pada bangunan.
Pada pukul 09.59, setelah terbakar selama 56 menit, Menara Selatan runtuh.
Pada pukul 10:28, Menara Utara juga runtuh.
Baca juga: Ancaman Serius Rusia Jelang Peringatan Serangan 9/11: AS akan Diserang Lagi, tapi dengan Nuklir
Ketika menara-menara itu runtuh, awan debu dan abu yang besar mengenai jalan-jalan di sekitarnya dan para pejalan kaki yang mencoba melarikan diri.
Puing-puing dari Menara Utara juga jatuh ke gedung 7 World Trade Center di dekatnya, menyebabkan gedung tersebut terbakar dan akhirnya runtuh.
Secara total, 2.753 orang tewas dalam serangan di Kota New York.
Pentagon
Pada pukul 09:37, pesawat ketiga menabrak tembok barat Pentagon di Arlington, Virginia, dekat Washington, DC.
Seluruh 64 orang di dalam pesawat tewas, bersama 125 orang di dalam gedung.
Kecelakaan itu, menyebabkan sebagian bangunan runtuh, dan memicu kebakaran berhari-hari.
Banyak orang yang selamat di gedung itu mengalami luka bakar parah.
Total 106 orang terluka.
Flight 93
Baca juga: Tanggal 11 September Memperingati Hari Apa? Simak Sejumlah Peristiwa Berikut
Pesawat keempat, United Airlines Flight 93, mengalami nasib yang sedikit berbeda.
Flight 93 jatuh tanpa sempat menyerang landmark penting di AS.
Menurut Laporan Komisi 9/11 yang dikeluarkan beberapa tahun kemudian, penumpang Flight 93 awalnya berhasil mengalahkan para pembajak di pesawat itu dan menghentikan mereka.
Para penyelidik yakin pada titik tertentu setelah empat teroris menguasai Flight 93, beberapa penumpang pesawat mengetahui serangan terhadap Menara Kembar dan Pentagon.
Mencurigai pembajakan yang mereka alami adalah bagian dari plot yang sama, sekelompok warga sipil pemberani menyerbu kokpit.
Apa yang terjadi selanjutnya tidak begitu jelas, namun rekaman suara menunjukkan adanya pertikaian sengit antara penumpang dan teroris.
Tak lama setelah konfrontasi, pesawat tersebut jatuh di sebuah lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania pada pukul 10:03.
Semua 44 orang di dalamnya tewas.
Penyelidik yakin target yang dituju para pembajak adalah Gedung Putih atau Gedung Kongres AS.
Setelah pembajakan
Secara total, serangan 11 September menewaskan 2.977 orang pada saat itu.
Ribuan relawan dan pekerja penyelamat menelusuri reruntuhan World Trade Center, yang saat itu dikenal sebagai Ground Zero, untuk mencari korban selamat, menemukan jenazah, dan membersihkan reruntuhan.
Upaya tersebut memakan waktu hingga tanggal 30 Mei 2002, ketika potongan baja terakhir berhasil dibongkar.
Banyak dari mereka yang bekerja dalam pembersihan tersebut menderita penyakit, termasuk kanker, karena menghirup debu beracun.
Dipercaya bahwa lebih dari 2.000 responden pertama yang bekerja di situs tersebut telah meninggal karena kanker yang mungkin terkait dengan 9/11.
Bagi banyak orang Amerika, peristiwa 9/11 juga memicu keinginan besar untuk melakukan pembalasan.
Pemerintahan George W Bush bahkan menggunakan peristiwa 9/11 sebagai pembenarannya atas perang di Afghanistan, tempat basis al-Qaeda, dan Irak, yang tidak ada hubungannya dengan serangan tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)