Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukraina Punya Waktu 30-45 Hari Lagi untuk Serangan Balasan ke Rusia, Jenderal AS: Belum Selesai

AS menyebut Ukraina memiliki waktu sekitar 30 hingga 45 hari untuk melakukan serangan balasan ke Rusia.

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Ukraina Punya Waktu 30-45 Hari Lagi untuk Serangan Balasan ke Rusia, Jenderal AS: Belum Selesai
Getty Images / Diego Herrera Carcedo/Via AFP
Ilustrasi - Tentara Ukraina menyiapkan peluru untuk artileri di Donetsk. AS menyebut Ukraina memiliki waktu sekitar 30 hingga 45 hari untuk melakukan serangan balasan ke Rusia. 

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina kemungkinan memiliki waktu sekitar 30 hingga 45 hari lagi untuk melakukan serangan balasan ke Rusia sebelum cuaca di lapangan memburuk.

Hal ini disampaikan Ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS), Mark Milley, Minggu (10/9/2023).

Menurutnya, Ukraina masih berkembang dengan kecepatan yang sangat stabil melalui garis depan Rusia.

"Masih ada waktu yang cukup, mungkin tersisa sekitar 30 hingga 45 hari untuk menghadapi cuaca buruk, jadi Ukraina belum selesai," ujar Milley dalam program BBC, Minggu, dilansir The Guardian.

“Saya katakan di awal (perang) ini bahwa perang ini akan berlangsung lama, lambat, berat, dan menimbulkan banyak korban, dan memang itulah yang terjadi," lanjutnya.

Baca juga: Partai Vladimir Putin Menang Pemilu di Ukraina, Raih Suara di Atas 70 Persen

Sulit Lakukan Serangan Balasan saat Musim Gugur

Jenderal Mark Milley mengatakan, akan sangat sulit untuk bermanuver di tengah hujan musim gugur di wilayah tersebut.

Pada awal musim panas, Kyiv mulai menyerang garis pertahanan Rusia.

BERITA REKOMENDASI

Serangan itu untuk mencapai Laut Azov untuk membagi wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia menjadi dua.

Keuntungan yang diperoleh pada awalnya kecil di wilayah dimana Rusia telah menghabiskan waktu satu tahun untuk memasang ranjau.

Namun, seminggu yang lalu para jenderal Ukraina melaporkan bahwa mereka telah berhasil menembus garis pertahanan pertama.

"Mereka setidaknya telah mencapai sebagian keberhasilan dalam apa yang ingin mereka lakukan, dan itu penting," kata Milley, Minggu, dikutip dari Daily Mail.

"Dan kemudian hujan akan turun. Ini akan menjadi sangat berlumpur."

"Akan sangat sulit untuk bermanuver pada saat itu, dan kemudian Anda akan mengalami musim dingin yang dalam," tambah dia.

Baca juga: AS Prediksi Keefektifan Serangan Ukraina Tersisa 30-45 Hari Lagi, Kyiv Tetap Optimis

Tank Ukraina berlatih di wilayah Chernigiv pada 8 September 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
Tank Ukraina berlatih di wilayah Chernigiv pada 8 September 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Anatolii Stepanov / AFP)

Saat ini, Ukraina diklaim telah memperoleh kemajuan di Donetsk dan bagian selatan negara itu di tengah serangan balasan yang sedang berlangsung.

Pasukan Ukraina di dekat garis depan kota Avdiivka memanfaatkan pasukan Rusia yang berfokus pada satu sektor untuk maju dan merebut sebagian desa Opytne di selatan kota.

“Ada kemajuan di wilayah Opytne, pasukan pertahanan mengambil bagian dalam pemukiman tersebut,” ujar Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar.

Serangan itu disebut sebagai operasi penyerangan yang dahsyat.

Desa ini terletak sekitar tiga kilometer barat laut Bandara Internasional Donetsk, tempat terjadinya pertempuran sengit antara pasukan proksi Ukraina dan Rusia pada 2014-2015.

Baca juga: Kelabakan Digempur Drone Ukraina, Rusia Tiru Taktik Perang Dunia II Bikin Menara Antipeluru Ala Nazi

Maliar juga mengumumkan kemajuan Ukraina di dekat Novomaiorske selama seminggu terakhir.

Di arah Bakhmut, Ukraina mencapai kemajuan di sekitar Klishchiivka dan Andriivka di selatan kota yang diduduki.

Selama seminggu terakhir, pasukan Ukraina telah membebaskan dua kilometer persegi di sekitar Bakhmut, kata wakil menteri pertahanan.

Wakil Komandan Brigade Penyerangan ke-3 Maksym Zhorin melaporkan pada 8 September 2023 bahwa Ukraina sudah menguasai sebagian besar Klishchiivka.

Ukraina juga telah mencapai kemajuan di front selatan selama tujuh hari terakhir, melaporkan keberhasilan di selatan Robotyne dan barat Verbove di Oblast Zaporizhzhia.

Baca juga: Lagi, Tank Challenger 2 yang Perkasa Hancur di Ukraina, Milisi Rusia: Cukup Pakai Satu Rudal Kornet

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 29 Juli 2023. Ukraina kemungkinan memiliki waktu sekitar 30 hingga 45 hari untuk melakukan serangan balasan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 29 Juli 2023. Ukraina kemungkinan memiliki waktu sekitar 30 hingga 45 hari untuk melakukan serangan balasan. (Selebaran / LAYANAN PERS PRESIDEN UKRAINA / AFP)

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, negaranya masih bisa mencapai terobosan besar dalam serangan balasannya sebelum perubahan kondisi cuaca mempersulit kemajuan mereka.

Pasukan Zelensky telah menembus garis pertama dari tiga garis pertahanan utama Rusia di Zaporizhzhia dan bisa memperoleh lebih banyak keuntungan dalam beberapa minggu mendatang.

Digagalkan oleh ladang ranjau yang banyak dan artileri yang tiada henti, tentara Ukraina di lapangan mengatakan bahwa segala sesuatunya dilakukan secara perlahan untuk meminimalkan korban jiwa.

Baca juga: Partai Vladimir Putin Unggul dalam Pemilu Rusia dan 4 Wilayah Jajahan di Ukraina

Namun, pada 9 September 2023, kepala intelijen militer Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan kepada Reuters di sela-sela konferensi tahunan Strategi Eropa Yalta (YES) bahwa Ukraina berencana untuk melanjutkan serangan balasan tidak peduli kondisi cuaca.

“Aksi tempur akan terus berlanjut dengan satu atau lain cara,” kata Budanov.

"Dalam cuaca dingin, basah, dan berlumpur, lebih sulit untuk dilawan."

"Pertempuran akan terus berlanjut. Serangan balasan akan terus berlanjut," jelasnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas