Barat Was-was, Kim Jong Un Berangkat ke Rusia Naik Kereta Lapis Baja Penuhi Undangan Vladimir Putin
Media Korea Utara melaporkan kereta yang ditumpangi Kim Jong Un berangkat dari Pyongyang menuju Moskow berangkat melalui perbatasan timur laut Korea U
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jon Un telah berangkat menuju Rusia menggunakan kereta lapis baja untuk memenuhi undangan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pertemuan keduanya diperkirakan akan diadakan di kota pelabuhan Kota Vladivostok.
Putin sendiri sudah tiba di sana pada Selasa (12/9/2023).
Media Korea Utara melaporkan kereta yang ditumpangi Kim Jong Un berangkat dari Pyongyang menuju Moskow melalui perbatasan timur laut Korea Utara.
Negara-negara Barat pun was-was bila Kim Jong Un sepakat memasok senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina, dikutip The Guardian.
Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengaku Putin menjadi tuan rumah jamuan makan siang kenegaraan untuk Kim Jong Un.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-566: Kim Jong Un dalam Perjalanan Temui Vladimir Putin
Peskov menjelaskan, Kim Jong Un dan Vladimir Putin akan membahas soal hubungan bilateral.
“Kami berupaya membangun hubungan baik dan saling menguntungkan dengan Korea Utara," kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Sementara itu, laporan kantor berita Korea Utara, KCNA, hanya mengatakan bahwa kedua pemimpin akan bertemu dan berbincang, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Rusia Berencana Beli Peluru Artileri
Perjalanan tersebut menandai kunjungan pertama Kim ke luar negeri dalam lebih dari empat tahun dan yang pertama sejak pandemi Covid-19.
Gedung Putih mengatakan pekan lalu bahwa mereka memiliki informasi intelijen yang menunjukkan Rusia ingin membeli peluru artileri tambahan dari Korea Utara untuk menopang basis industri pertahanannya.
Baca juga: Permintaan Amerika Tak Didengar, Kim Jong Un Temui Putin untuk Pengiriman Senjata ke Rusia
Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan kepada wartawan bahwa Korea Utara “akan menanggung akibatnya” karena memasok senjata ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Korea Utara sebelumnya dituduh oleh AS menjual peluru artileri kepada kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, lapor Yonhap.
AS, Inggris, Korea Selatan dan Jepang mengatakan kesepakatan senjata apa pun antara Korea Utara dan Rusia akan melanggar resolusi dewan keamanan PBB.
Kim dan Putin, yang pertama kali bertemu pada tahun 2019, lapor Ap News.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)