Parlemen Uni Eropa: Presiden Belarusia Kaki Tangan Kejahatan Perang Rusia, Tangkap dan Penjarakan!
Parlemen Uni Eropa Menyebut Lukashenko sebagai Kaki Tangan Kejahatan Perang Rusia. Resolusi Uni Eropa meminta ICC tangkap dan penjarakan Lukashenko
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Parlemen Uni Eropa: Presiden Belarusia Kaki Tangan Kejahatan Perang Rusia, Tangkap dan Penjarakan!
TRIBUNNEWS.COM - Parlemen Eropa dilaporkan sudah memberi status Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko sebagai “kaki tangan” agresi militer dan kejahatan perang Rusia di Ukraina.
Status kaki tangan penjahat perang itu diberikan ke Lukashenko oleh Uni Eropa pada resolusi terbaru yang dipublikasikan, Rabu (13/9/2023).
Resolusi Uni Eropa itu juga mengecam keterlibatan Minsk dalam "perang Rusia yang tidak dapat dibenarkan, ilegal, dan tidak beralasan melawan Ukraina.”
Baca juga: Sekutu Dekat Putin Sebut Polandia Stupid, Presiden Belarusia: Wagner Bikin Histeria Negara Baltik
Keterlibatan ini termasuk penempatan dan pelatihan pasukan Rusia di Belarus, yang digunakan Moskow sebagai tempat melancarkan invasi skala penuh pada Februari 2022.
“Dengan membiarkan Rusia melakukan perang agresi yang tidak dapat dibenarkan terhadap Ukraina, rezim Lukashenko telah menjadi kaki tangan dalam kejahatan yang dilakukan oleh Rusia, yang berarti bertanggung jawab atas kehancuran dan kerusakan yang terjadi di Ukraina,” bunyi resolusi tersebut.
Baca juga: Ini Dia Calon Lawan Sepadan Rusia: Bakal Jadi Negara dengan Kekuatan Militer Paling Dahsyat di Eropa
Ikuti Jejak Putin Dapat Surat Perintah Penangkapan dari ICC
Lukashenko juga dituduh terlibat dalam pemindahan ilegal lebih dari 2.000 anak Ukraina, termasuk anak yatim piatu, dari Ukraina ke kamp rekreasi di Belarus.
Pada bulan Maret, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan komisioner badan perlindungan anak-anak Rusia, Maria Lvova-Belova atas deportasi yang dinilai ilegal terhadap anak-anak Ukraina.
Menurut resolusi Parlemen Eropa, anak-anak tersebut menjadi sasaran “Russifikasi dan indoktrinasi,”.
Penilaian Uni Eropa ini membuat pemimpin Belarusia bertanggung jawab atas potensi “kejahatan terhadap kemanusiaan” bersama dengan Putin dan Lvova-Belova.
Parlemen Eropa “menyerukan ICC untuk mempertimbangkan mengeluarkan surat perintah internasional serupa atas penangkapan Lukashenko,” dan juga mendesak agar UE menerapkan sanksi yang sama terhadap Belarus seperti yang diterapkan saat ini terhadap Rusia.
Lukashenko dijadwalkan bertemu dengan Putin pada hari Jumat, ketika para pemimpin akan membahas masalah regional dan kerja sama ekonomi.
(oln/*TMT)