Propagandis Rusia Dalam Bahaya, Jadi Target Utama 'Pembasmian' Agen Rahasia Ukraina
Tim khusus Ukraina disebut-sebut sedang memburu para propagandis Rusia yang dianggap memprovokasi dalam peperangan dua negara tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Tim khusus Ukraina terus memburu para propagandis Rusia yang dianggap memprovokasi dalam peperangan dua negara tersebut.
Propagandis yang kebanyakan berprofesi sebagai wartawan dan influencer tersebut menjadi target utama Dinas Keamanan Ukraina (SBU) untuk 'dibasmi'.
Sarah Ashton-Cirillo, yang memimpin Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina dalam menjangkau khalayak berbahasa Inggris, membuat beberapa prediksi buruk mengenai Rusia.
Baca juga: Kemungkinan Kerja Sama Militer Korea Utara dan Rusia, AS Beri Peringatan
Ia mengatakan bahwa para propagandis Rusia akan terus diburu karena propaganda mereka terhadap invasi Rusia di Ukraina.
"Dunia akan melihat propagandis favorit Kremlin membayar kejahatan mereka,” kata wanita yang merupakan transgender tersebut, pada Rabu (13/9/2023).
“Para pelaku propaganda kriminal perang Rusia semuanya akan diburu, dan keadilan akan ditegakkan karena kita di Ukraina dipimpin dalam misi ini dengan iman kepada Tuhan, kebebasan dan pembebasan penuh.”
Ashton-Cirillo, seorang wanita transgender yang menjadi berita utama di AS pada tahun 2021 karena kisah infiltrasinya terhadap kelompok sayap kanan Amerika Proud Boys, diberi posisi juru bicara di Ukraina pada awal Agustus.
Pernyataan terbarunya adalah bagian dari rangkaian video berdurasi satu menit berjudul ‘Russia Hates the Truth’, yang berisi kecaman terhadap Rusia.
Meski banyak jurnalis Rusia yang menganggap ancaman tidak spesifik ini sebagai hal yang konyol, Valery Fadeev, ketua dewan hak asasi manusia kepresidenan Rusia, mendesak penegak hukum nasional untuk menanggapinya dengan serius.
Pernyataan tersebut tampaknya merupakan “ancaman pembunuhan atau penganiayaan serius” dan dengan demikian merupakan kejahatan berdasarkan hukum Rusia, bantahnya pada hari Kamis.
“Mengingat catatan menyedihkan mengenai upaya pembunuhan terhadap jurnalis dan tokoh masyarakat Rusia dinas keamanan Rusia harus memperhatikan hal ini,” tambahnya.
Sejumlah Propagandis yang Telah Jadi Korban
Agen Rahasia yang biasa dikenal Dinas Keamanan Ukraina (SBU) memiliki program pembunuhan khusus yang bertanggung jawab untuk membasmi propagandis Rusia, demikian klaim mantan kepala badan tersebut, Valentin Nalivaichenko, dalam sebuah wawancara dengan The Economist beberapa waktu lalu.
Menurut mantan pejabat tersebut, divisi SBU khusus ini berdiri setidaknya pada tahun 2015 dan dibentuk dari direktorat elit kontra-intelijen kelima, setelah para pemimpin Ukraina pada saat itu memutuskan bahwa memenjarakan orang saja tidak cukup.
“Kami dengan enggan sampai pada kesimpulan bahwa kami perlu memusnahkan orang-orang,” kata Nalivaichenko kepada majalah Inggris tersebut.