Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taiwan Kecam Elon Musk: Kami Tidak Dijual, Bukan Bagian dari Tiongkok

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengecam Bos SpaceX, Elon Musk akibat komentarnya soal wilayah Taiwan dan Tiongkok.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Taiwan Kecam Elon Musk: Kami Tidak Dijual, Bukan Bagian dari Tiongkok
JOEL SAGET / AFP
SpaceX, Twitter, dan CEO pembuat mobil listrik Tesla Elon Musk menghadiri acara selama pameran startup dan inovasi teknologi Vivatech di pusat pameran Porte de Versailles di Paris, pada 16 Juni 2023. Kementerian Luar Negeri Taiwan mengecam Bos SpaceX, Elon Musk akibat komentarnya soal wilayah Taiwan dan Tiongkok. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Taiwan mengecam Bos SpaceX, Elon Musk.

Melalui sebuah teguran, Taiwan menegaskan bahwa negaranya tidak untuk dijual dan bukan bagian integral dari Tiongkok.

"Dengar, Taiwan bukan bagian dari Tiongkok dan tentunya tidak untuk dijual!" tegas Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, melalui X atau Twitter.

Pesan tersebut merupakan tanggapan atas komentar Musk saat All-In Summit yang baru-baru ini digelar di Los Angeles.

"Saya rasa saya memahami Tiongkok dengan baik," kata Elon Musk dikutip dari CNBC Internasional.

"Saya telah ke sana berkali-kali dan bertemu dengan pimpinan senior di berbagai tingkatan .. selama bertahun-tahun."

"Saya rasa saya memiliki pemahaman yang cukup baik sebagai orang luar Tiongkok," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Untuk diketahui, Taiwan telah berdiri independen terpisah dari Tiongkok daratan dalam perang saudara pada tahun 1949.

Sementara Beijing terus memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang harus disatukan kembali dengan Tiongkok daratan, jika perlu dengan kekerasan.

Elon Musk kemudian melanjutkan pembicaraannya dengan menyinggung kebijakan Tiongkok.

"... adalah menyatukan kembali Taiwan dengan Tiongkok," kata pria berusia 52 tahun itu.

Elon Musk saat berada di pameran startup dan inovasi teknologi Vivatech di pusat pameran Porte de Versailles di Paris, pada 16 Juni 2023.
Elon Musk saat berada di pameran startup dan inovasi teknologi Vivatech di pusat pameran Porte de Versailles di Paris, pada 16 Juni 2023. (Alain JOCARD / AFP)

"Dari sudut pandang mereka, mungkin dianalogikan dengan Hawaii atau semacamnya, seperti bagian integral dari Tiongkok yang tidak sembarangan menjadi bagian dari Tiongkok," tuturnya.

Joseph Wu, dalam unggahannya, menambahkan bahwa dia berharap Musk juga dapat meminta Partai Komunis Tiongkok untuk mengizinkan rakyatnya mengakses X, yang saat ini dilarang di Tiongkok.

"Semoga Elon Musk juga bisa meminta PKC untuk membuka X kepada rakyatnya," kata Wu.

"Mungkin menurutnya pelarangan itu adalah kebijakan yang baik, seperti mematikan Starlink untuk menggagalkan serangan balik Ukraina terhadap Rusia," jelasnya.

Baca juga: Gagas Regulasi AI, Elon Musk, Mark Zuckerberg hingga Bill Gates Kumpul di Capitol Hill

Pada hari-hari awal perang Rusia melawan Ukraina, Musk dilaporkan telah membatasi serangan militer Ukraina terhadap Rusia dengan membatasi akses ke jaringan satelit Starlink SpaceX.

Tindakan itu mendapat reaksi keras dari Ukraina dan Senator Amerika Serikat, Elizabeth Warren.

CNBC menambahkan bahwa Ini bukan pertama kalinya Musk memicu kemarahan Taiwan.

Oktober lalu, ia juga mendapat kecaman akibat mengatakan, ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan dapat diselesaikan jika Beijing memiliki kendali atas Taiwan.

(Tribunnews.com/Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas