Taiwan Kecam Elon Musk: Kami Tidak Dijual, Bukan Bagian dari Tiongkok
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengecam Bos SpaceX, Elon Musk akibat komentarnya soal wilayah Taiwan dan Tiongkok.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Taiwan mengecam Bos SpaceX, Elon Musk.
Melalui sebuah teguran, Taiwan menegaskan bahwa negaranya tidak untuk dijual dan bukan bagian integral dari Tiongkok.
"Dengar, Taiwan bukan bagian dari Tiongkok dan tentunya tidak untuk dijual!" tegas Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, melalui X atau Twitter.
Pesan tersebut merupakan tanggapan atas komentar Musk saat All-In Summit yang baru-baru ini digelar di Los Angeles.
"Saya rasa saya memahami Tiongkok dengan baik," kata Elon Musk dikutip dari CNBC Internasional.
"Saya telah ke sana berkali-kali dan bertemu dengan pimpinan senior di berbagai tingkatan .. selama bertahun-tahun."
"Saya rasa saya memiliki pemahaman yang cukup baik sebagai orang luar Tiongkok," tuturnya.
Untuk diketahui, Taiwan telah berdiri independen terpisah dari Tiongkok daratan dalam perang saudara pada tahun 1949.
Sementara Beijing terus memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang harus disatukan kembali dengan Tiongkok daratan, jika perlu dengan kekerasan.
Elon Musk kemudian melanjutkan pembicaraannya dengan menyinggung kebijakan Tiongkok.
"... adalah menyatukan kembali Taiwan dengan Tiongkok," kata pria berusia 52 tahun itu.
"Dari sudut pandang mereka, mungkin dianalogikan dengan Hawaii atau semacamnya, seperti bagian integral dari Tiongkok yang tidak sembarangan menjadi bagian dari Tiongkok," tuturnya.
Joseph Wu, dalam unggahannya, menambahkan bahwa dia berharap Musk juga dapat meminta Partai Komunis Tiongkok untuk mengizinkan rakyatnya mengakses X, yang saat ini dilarang di Tiongkok.
"Semoga Elon Musk juga bisa meminta PKC untuk membuka X kepada rakyatnya," kata Wu.
"Mungkin menurutnya pelarangan itu adalah kebijakan yang baik, seperti mematikan Starlink untuk menggagalkan serangan balik Ukraina terhadap Rusia," jelasnya.
Baca juga: Gagas Regulasi AI, Elon Musk, Mark Zuckerberg hingga Bill Gates Kumpul di Capitol Hill
Pada hari-hari awal perang Rusia melawan Ukraina, Musk dilaporkan telah membatasi serangan militer Ukraina terhadap Rusia dengan membatasi akses ke jaringan satelit Starlink SpaceX.
Tindakan itu mendapat reaksi keras dari Ukraina dan Senator Amerika Serikat, Elizabeth Warren.
CNBC menambahkan bahwa Ini bukan pertama kalinya Musk memicu kemarahan Taiwan.
Oktober lalu, ia juga mendapat kecaman akibat mengatakan, ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan dapat diselesaikan jika Beijing memiliki kendali atas Taiwan.
(Tribunnews.com/Deni)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.