Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

10 Fakta-fakta Virus Nipah di India, Ratusan Orang Jalani Tes hingga Sudah Ada sejak 1999

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, virus Nipah (NiV) pertama kali ditemukan pada 1999.Berikut ini fakta-fakta Virus Nipah di India.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in 10 Fakta-fakta Virus Nipah di India, Ratusan Orang Jalani Tes hingga Sudah Ada sejak 1999
KATERYNA KON / SCIENCE PHOTO LIBRA / KKO / Science Photo Library via AFP
Ilustrasi virus Nipah - Ensefalitis dan pneumonia yang disebabkan oleh virus Nipah, ilustrasi komputer. Virus Nipah bersifat zoonosis (ditularkan ke manusia dari hewan) dan pertama kali ditemukan di Malaysia dan Singapura pada orang-orang yang berhubungan dekat dengan babi. Awalnya diisolasi pada tahun 1999 setelah memeriksa sampel dari wabah ensefalitis dan penyakit pernapasan di antara pria dewasa di kedua negara tersebut. 

"Lebih banyak orang bisa dites. Fasilitas isolasi akan disediakan," ujar Pinarayi Vijayan, pejabat Kerala.

Ia meminta masyarakat menghindari pertemuan publik di distrik Kozhikode selama 10 hari.

Baca juga: Virus Nipah Mewabah di India, Ahli Uji Sampel dari Kelelawar dan Manusia

Ilustrasi virus Nipah - Ensefalitis dan pneumonia yang disebabkan oleh virus Nipah, ilustrasi komputer. Virus Nipah bersifat zoonosis (ditularkan ke manusia dari hewan) dan pertama kali ditemukan di Malaysia dan Singapura pada orang-orang yang berhubungan dekat dengan babi. Awalnya diisolasi pada tahun 1999 setelah memeriksa sampel dari wabah ensefalitis dan penyakit pernapasan di antara pria dewasa di kedua negara tersebut.
Ilustrasi virus Nipah - Ensefalitis dan pneumonia yang disebabkan oleh virus Nipah, ilustrasi komputer. Virus Nipah bersifat zoonosis (ditularkan ke manusia dari hewan) dan pertama kali ditemukan di Malaysia dan Singapura pada orang-orang yang berhubungan dekat dengan babi. Awalnya diisolasi pada tahun 1999 setelah memeriksa sampel dari wabah ensefalitis dan penyakit pernapasan di antara pria dewasa di kedua negara tersebut. (KATERYNA KON / SCIENCE PHOTO LIBRA / KKO / Science Photo Library via AFP)

4. Para Ahli Kumpulkan Sampel Kelelawar

Wabah Virus Nipah pertama yang ditemukan di Kerala tercatat pada tahun 2018.

Para ahli di Kerala mengumpulkan sampel yang berkaitan dengan kelelawar dari lokasi pertama kali Virus tersebut muncul.

Kelelawar buah dari desa Maruthonkara dinyatakan positif mengidap Virus Nipah selama wabah pada 2018.

Lebih lanjut. sampel urin kelelawar, kotoran hewan, dan buah-buahan yang setengah dimakan dikumpulkan dari Maruthonkara, desa tempat korban pertama tinggal.

Desa itu terletak di samping hutan seluas 300 hektar, yang merupakan rumah bagi beberapa spesies kelelawar.

Baca juga: Mengenal Virus Nipah yang Tewaskan 2 Warga India, Ini Penjelasannya

5. Penularan Lebih Rendah

Berita Rekomendasi

Virus ini memiliki riwayat penularan yang lebih rendah.

"Pergerakan masyarakat telah dibatasi di beberapa bagian negara bagian untuk mengatasi krisis medis," kata Menteri Kesehatan Kerala, Veena George.

Ia menambahkan bahwa ahli epidemiologi di negara bagian tersebut menggunakan antiVirus dan antibodi monoklonal untuk mengobati orang yang terinfeksi.

Petugas medis yang mengenakan pakaian pelindung memeriksa pasien di rumah sakit Medical College di Kozhikode pada 21 Mei 2018.
Petugas medis yang mengenakan pakaian pelindung memeriksa pasien di rumah sakit Medical College di Kozhikode pada 21 Mei 2018. (AFP)

6. Virus Nipah di Kerala Serupa dengan di Bangladesh

Menteri Kesehatan mengatakan virus yang terdeteksi di Kerala sama dengan yang ditemukan sebelumnya di Bangladesh, yaitu jenis virus yang menyebar dari manusia ke manusia dengan tingkat kematian yang tinggi.

"Kami fokus pada pelacakan kontak orang yang terinfeksi sejak dini dan mengisolasi siapapun yang memiliki gejala," kata 

7. Pertama Diidentifikasi pada 1999

Virus Nipah pertama kali diidentifikasi pada 1999, ketika terjadi wabah penyakit di kalangan peternak babi dan orang lain yang melakukan kontak dekat dengan hewan tersebut di Malaysia dan Singapura.

Wabah ini terjadi secara sporadis dan infeksi sebelumnya terjadi di Asia Selatan terjadi ketika orang meminum getah kurma yang terkontaminasi kotoran kelelawar.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas