Menlu Jepang Mulai Kampanyekan LetScienceTalk, Antisipasi Isu Air Olahan PLTN Daiichi Fukushima
Menteri Kamikawa mengambil sikap tegas terkait hubungan dengan China yang saat ini berselisih mengenai masalah air olahan di PLTN Fukushima Daiichi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Luar Negeri Yoko Kamikawa (70), terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Distrik 1 Shizuoka) mengadakan konferensi pers pertamanya Jumat ini (15/9/2023) mulai mengkampanyekan hastag #letsciencetalk - atau #YukBicaraSains - dalam menanggapi isu air olahan PLTN Daichi Fukushima.
"Kita akan antisipasi seiring dengan hasil penelitian yang dilakukan badan nuklir internasional IAEA dan mengajak semua pihak menahan diri jangan mengeluarkan hoax serta kampanye #LetScienceTalk mulai kini, sehingga semua ada dasarnya berdasarkan sains dan mari berdebat bersama dengan dasar sains itu," papar Menlu Kamikawa khusus kepada Tribunnews.com dalam jumpa persnya siang ini (15/9/2023).
Mengenai sikap diplomatiknya di masa depan, ia menyatakan bahwa akan mengambil sikap tegas, dan menyatakan sikap tegas terhadap China, dengan mengatakan, pihaknya akan menegaskan apa yang perlu ditegaskan.'
“Saya ingin memanfaatkan sepenuhnya perspektif unik perempuan dalam kebijakan luar negeri, struktur organisasi, reformasi gaya kerja, dan lain-lain,” katanya.
Konferensi pers perdana diadakan di Kementerian Luar Negeri dengan menyatakan berbagai hal termasuk niatnya untuk menjalankan tugasnya di Kementerian Luar Negeri dari sudut pandang seorang menteri kabinet perempuan.
Baca juga: Sama-sama Teh Jepang, In Perbedaan Hojicha dengan Matcha
Menteri Kamikawa mengambil sikap tegas terkait hubungan dengan China yang saat ini berselisih mengenai masalah air olahan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi milik TEPCO.
Hubungan keduanya memburuk, dan seruan-seruan yang mengganggu juga terjadi di Prefektur Shizuoka, namun ia mendesak China untuk bertindak secara bertanggung jawab dan menekankan bahwa mereka akan melanjutkan dialog.
Lebih jauh lagi, mengenai diplomasi Rusia, ia mengutuk invasi ke Ukraina sebagai sebuah tindakan kebiadaban yang akan menggoyahkan landasan tatanan internasional, dan menjelaskan bahwa hal-hal yang perlu ditangani akan ditangani dengan tepat dari perspektif kontribusinya terhadap Jepang serta seiring kepentingan nasional.'' .
Lebih lanjut, Menteri Kamikawa menyampaikan antusiasmenya terhadap Sidang Umum PBB yang dijadwalkan minggu depan sebagai tahapan penting dan ingin melanjutkan persiapan untuk menunjukkan kehadiran Jepang. Nilai sejati mereka akan diuji untuk melihat apakah mereka dapat menunjukkan keterampilan mereka di tengah ketegangan hubungan internasional. Menteri akan ke New York mulai 18 September minggu depan.