1 Tahun Kematian Mahsa Amini, Inggris Jatuhkan Sanksi terhadap Pejabat Senior Iran
Pemerintah Inggris telah mengumumkan sanksi terhadap beberapa pejabat Iran, termasuk menteri kebudayaan dan walikota Teheran.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Satu tahun kematian Mahsa Amini, pemerintah Inggris telah mengumumkan sanksi terhadap beberapa pejabat Iran, dikutip dari Al Jazeera.
Sanksi tersebut termasuk Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran Mohammad Mehdi Esmaili, wakilnya Mohammad Hashemi, Wali Kota Teheran Alireza Zakani dan juru bicara kepolisian Iran Saeed Montazer al-Mahdi.
"Setahun setelah kematian tragis Mahsa Amini di tangan Polisi Moralitas Iran, saya memuji keberanian perempuan Iran yang terus memperjuangkan hak kebebasan,” kata Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly.
“Sanksi hari ini (dijatuhkan) terhadap mereka yang bertanggung jawab atas undang-undang Iran yang menindas (perempuan)," katanya.
"Inggris dan mitra kami akan terus mendukung perempuan Iran," tambahnya.
Baca juga: Setahun seusai Kematian Mahsa Amini, Australia Beri Sanksi Baru kepada Iran
Siapa Sosok Mahsa Amini?
Mahsa Amini merupakan seorang warga Kurdi Iran berusia 22 tahun.
Ia meninggal pada 16 September tahun lalu setelah ditangkap di Teheran atas dugaan pelanggaran aturan berpakaian, pada Selasa (13/9/2022).
Amini mengalami koma setelah tiga hari dirawat dan dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (16/9/2022).
Mahsa Amini tewas di penjara setelah ditangkap polisi moral Iran karena tak memakai jilbab.
Polisi mengatakan bahwa Amini menderita serangan jantung.
Namun, Rferl, saksi mata melaporkan bahwa Amini dipukuli di mobil polisi.
Kematiannya memicu demonstrasi nasional selama berbulan-bulan di Teheran.
Baca juga: Iran Eksekusi Tahanan Pertama yang Lukai Penjaga Keamanan Selama Protes Kematian Mahsa Amini
Australia Jatuhkan Sanksi terhadap Iran